Saling Memaafkan yaa.. ^^

Assalamu'alaykum..

Tadi malam itu aku sedang rajin-rajinnya buat blogging. Setelah bertapa dan nemu banyak hal, langsung aja tancepin di tanah lapang punyaku ini. Hehe...

Dua hari lagi lebaran dan inbox di hp udah mulai penuh sama ucapan-ucapan minta maaf. Karena aku ini salah satu mahkluk yang suka bendel, cerewet, dan banyak punya salah, moment ini sekaligus jadi ajang permintaan maaf juga dariku.

Kalau ada yang bilang kecepetan, g juga ah. Takutnya besok udah g sempet (siapa tau udah g ada umur, hehe..). Iya kan?? So, buat semua keluarga, teman, sahabat, handai taulan, dan yang pernah tersakiti (yang g tersakiti juga, wkwk) aku mohon maaf yaa. "aku hanya manusia biasaa.. yang tak sempurna dan kadang salaah..." *backsoundnya inih. Kalau selama ini sering merepotkan atau suka bikin gemes (PD banget!!) maaf banget.

Meskipun di sela-sela permintaan maafku pun masih ada celoteh yang bikin g sreg di hati, aku g jenuh buat minta maaf. Yaaa... ^^v



Lebaran pada mudik g nih? Aku resmi jadi salah satu pemudik yang suka ada di tv tv itu. Yang liputannya selalu heboh, kata dosen demografiku mudik itu migrasi terbesar di dunia lho. Hiyaaah.. Sejak dua tahun kemarin selalu sibuk nyari tiket buat pulang ke rumah. Pulang ke Solo. Padahal kampus tempatku belajar liburnya udah sebelum puasa. Hehe.. Jadi malu kalau ketahuan heboh nyari tiket. Padahal jelas masih adem ayem kalau tanggal segitu.

Mudik keluarga sih ke Sukoharjo. Sebuah kabupaten kecil nan indah permai yang jadi salah satu bidikan para pemudik juga. Kalau mudik yang ini g terlalu ribet sih. Kami sekeluarga dengan suasana santai bermobil tiap hari H idul fitri. Sekitar jam duaan siang. Simbah kakung dan mbah putri dari bapak alhamdulillah masih sehat. Huhuhu..

Mbaah, aku kangeeen.. *hug



Ngombe es dawet nggelar kloso
Yen kurang legi ditambahi gula jawa
Rong dina meneh wis bakdho
Yen akeh salah nyuwun pangapura



Oia, sedikit nambah lagi. Mungkin di Indonesia, ngucapin selamat lebaran sangat populer. Tapi, Rasulullah saw sendiri tidak pernah mencontohkan hal tersebut lho. Hehe.. Biasanya beliau mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum kepada para sahabat. Artinya semoga Allah menerima aku dan kalian. Maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah kita di bulan Ramadhan. Beberapa sahabat kemudian menjawab shiyamana wa shiyamakum, yang artinya puasaku dan puasa kalian. Jadi ucapan ini bukan dari Rasulullah, melainkan dari para sahabat.

Berbarengan dengan ucapan selamat lebaran atau idul fitri biasanya diikutsertakan juga capan minal 'aidin wal faidzin yang juga tidak dicontohkan oleh Rasulullah. Parahnya lagi, ucapan tersebut diiringi dengan "mohon maaf lahir dan batin" sehingga orang sering salah mengartikan minal 'aidin wal faidzin sebagai mohon maaf lahir dan batin. Padahal arti sesungguhnya bukan itu. Minal 'aidin artinya dari golongan yang kembali dan wal faidzin artinya dari golongan yang menang. Jadi makna ucapan itu adalah semoga kita termasuk golongan yang kembali (maksudnya kembali pada fitrah) dan semoga kita termasuk golongan yang meraih kemenangan.







0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))