Sibuk, 12 November 2010, Pernikahan

Sibuk di akhir minggu.
Yah, begitulah saya 2 minggu terakhir ini. Sabtu yang seharusnya jadi agenda saya "leyeh-leyeh" di kosan nampaknya drastis berubah. Hari jumat yang tadinya gitu-gitu aja juga full buat aktivitas di luar kosan. Dan pasti terselip agenda jalan-jalan g jelasnya, ehehe...


Kebiasaan jelek saya juga kumat akhir-akhir ini. Ehm, bukan jelek sih sebenernya. Saya khilaf. Boros. Banyak Maunya. Aduh-aduuuh, saya menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. beberapa waktu yang lalu pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Rencana awal adalah mengantar teman. Tapi apa? Saya sendiri yang akhirnya terjebak. Ah payah.


Tapi sebagian transaksi sangat memuaskan. Saya suka warnanya. Yang tersukses si oranye itu. Ehehe, dasar!!


Setengah bulan November hampir terlewati. Bener kaan... Hmmm. Ada banyak kejutan. menyenangkan. ^^


***


12 November 2010


Malam itu di dalam angkot. Ku temui berbagai wajah pemilik ibu kota yang teramat kelelahan. Mungkin sudah tak terhitung berapa detik yang habis karena tidak menikmati hidup. Seakan rupiah menjadi alat tukar resmi sebuah kebahagiaan di kota tua ini.


Di bawah jembatan Casablanca, aku ingat betul pernah ada dua remaja perempuan yang bertingkah tidak sopan. Mereka cantik dan bersih. Dan dengan dandanan seperti bintang iklan. Seenaknya berteriak "taeek" dari dalam angkot pada orang yang belum mereka kenal. Hmm.. Orang tua mereka mungkin bekerja di salah satu kantor mewah daerah Sudirman. Dengan ibu yang koleksi high heels jutaan harganya, hanya karena warnanya yang kuning atau merah maroon. Mungkin harga seporsi makan malam di restoran mahal mereka bisa digunakan untuk sekolah sopan santun.


Ada seorang lelaki melempar senyum padaku. Konyol. Masa bodoh. Aku berjalan memasuki sebuah kawasan perumahan lumayan elit. Lagi-lagi kota tua yang aneh. Tetanggaku di kos banyak yang kelimpungan saat hujan tiba. Was-was rumah mereka tenggelam karena Ciliwung sakit-sakitan. Elit jadi sulit diterima, malahan kadang jadi dilema. Terlalu besar "gap"nya.


Hp di dalam tasku bergetar. Sebuah sms singkat "ada waktu?" Hmmm...


Beberapa jam kemudian...


Banyak hal yang kita bicarakan. Aku pikir seorang aku akan selamanya jadi anak-anak. Grow a day older. Aku berharap itu bukan mimpi. Dan air bening di sudut mata waktu itu adalah buktinya. Beberapa orang benar akan pendapatnya. Memang kadang terlalu sulit meyakinkan mereka hanya karena keterbatasan bahasa yang aku punya. Tapi percayalah. Aku menyayangi kalian semua. Bahkan di saat tersulitku sekalipun. Aku membutuhkan keyakinan.


"Hei orang yang ada di seberang telepon. Terimakasih ya. Sungguh. Aku ingin ini berujung pada -yang terbaik- yang Allah kehendaki. Apapun itu. Apapun."


"Oia, aku minta maaf untuk mereka. Dan aku tidak ge er. :p "


***






***


Hiaaaah. Besok hari Senin lagi dan saya hanya ingin tiduran seharian. Tapi tugas menumpuk. Tidak ada alasan untuk bersantai di hari libur aneh saya. Baiklah, 2 minggu menjelang UTS. Apa kabar kuliah pengganti? Jangan bilang akan padat merayap di hari-hari terakhir.


Saya hampir lupa. Hari ini mbak Erya menikah. Mbak mentor kesayangan saya ini memberikan kabar pernikahan yang sama mengejutkannya dengan mercon yang meledak. Dua minggu yang lalu kita masih membicarakan masalah yang sama, penempatan yang kejam dan calon suami yang entah kapan datangnya. Dan seminggu berikutnya, mbak Erya bilang kalau minggu depan akan menikah. It was so great. Finally, dia membuktikan pada kami kalau yang dia yakini memang benar adanya. Tepat pada waktunya.


>,< 


Hehehe.. saya suka becandaan teman-teman di lingkaran kecil Boria Ayei ini. Dan saya sempat mengira mbak Erya becanda juga waktu ngasih tahu kabar itu. Huhuhu... Selamat menempuh hidup baru sebagai seorang istri ya mbaaak.. Saya benar-benar terharu lho dengan ceritanya. Wkwkwk..

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))