Kamis Pagi Tiga Februari

Malamnya saya tidur jam 2 pagi. Huhuu.. Begadang mengerjakan tugas. Ngomong2 masalah tugas, saya stress. Entahlah. Diceritakan pun saya tidak tahu harus mulai dari mana. Yang jelas kebiasaan tidur minimal jam 2 sudah biasa saya lakukan sekarang. Makan malam dan sarapan di pagi harinya dijamak tengah malam, sepulang rapat PKL atau saat ingat kalau sorenya belum makan. Bangun tidur kalau g berangkat kuliah ya buka leptop. Menugas. Pulang kuliah kalau g rapat lagi ya menugas lagi. Beuuh. 3rd grade saudara2...

Paginya, saya bangun karena dikejutkan suara telpon yang isinya lebih mengejutkan lagi. "Yune, Eka kecelakaan!! Tadi aku ditelpom mbak2 katanya Eka kecelakaan di Kampung Melayu...", suara Ayuk yang full emosi bikin saya pusing. Jam setengah 6 pagi dan ternyata 0h ternyata Eka g pulang ke kos tadi malam. Huhuhu... Serius, saya panik. Dengan perasaan setengah g percaya saya bergegas mandi dan bersiap menuju ke RSCM seperti Ayuk bilang. Jam setengah tujuh Ayuk sampai di kos dan saat kami keluar rumah untuk menuju ke TKP,, Jeng jeeeeeeng....

Ada Eka brindil yang lagi cengingisan membawa kue yang penuh dengan lilin yang menyala. Owalaaah... Saya dikerjain ya rupanya.. Xiixixixi...



semoga doa yg terlantun tidak habis setelah lilinnya mati ditiup :)
masih sama. merasa sangat kaya di usia muda. haha. muda Xp









Hari itu banyak doa. Ibuk, Bapak, Kiki, dek Ela, Eka, Ayuk, sahabat, teman, saudara, bahkan dari orang2 yang belum pernah saling jumpa sebelumnya. Hmm, doa yang sama untuk kalian juga ya.. Tidak bisa saya rinci satu per satu. Yang jelas, semoga bahagia dan selalu disayang Allah. Terutama Ibuk dan Bapak tersayang di rumah.

Ibuk, Bapak, akhir2 ini banyak sekali nasehat yang berusaha saya lakukan ketika "iya" dan "iya" dari saya kalian dengarkan. Meskipun saya kelihatannya agak "kacau" akhir2 ini, selalu ada saja hal2 yang bisa membuat saya senyum. Ita sayang Ibuk dan Bapak. Maaf ya kalau selama menjadi anak banyak merepotkan. Kalian mengajari banyak sampai berlebih dalam hidup, yang membuat saya selalu bersyukur dilahirkan dalam keluarga kecil kita, sebagai anak pertama, dan kakak dari dua adik yang nakal. Apapun yang terjadi di hari kemarin, kita sepakat untuk menyebutnya masa lalu. Dan selama kita bisa belajar dari itu semua, Allah masih menyayangi kita.


Kiki. Menjadi dewasa itu pilihan, dan itulah kamu. Terkadang dalam beberapa hal, kamu lebih pantas jadi kakak saya. Hahaa... *g mau tapi :p* salah satu doa buat Kiki masih sama, semoga menjadi dokter yang sukses.


Dek Ela. Belajar. Titik.

Eka Angkasa Puri. Saya tidak tahu bagaimana jadinya kalau dua tahun yang lalu g ketemu sama kamu di rumah Haning. Hehe.. Terimakasih sudah menemani saya menghabiskan 2 tahun 4 bulan terjebak dalam kekejaman ibu kota. *lebaay* Seandainya kita bisa menguraikan satu persatu pertanyaan ruwet yang kita bicarakan tiap saat itu, mungkin hidup ini g akan ada seninya. Oia, terimakasih sudah menemani saya bercengeng2 ria tiap kali ada masalah. Ayok liburan kemana... ^^

Sari Ayutyas. Sahabat yang sekarang bisa diajak berantem setiap hari. Huuh.. Kita lebih mirip musuh daripada teman yang saling menyayangi. Beneran. But you are so special. Hoho.. Terimakasih karena menjadi bodyguard yang cantik. Saya suka kata2 "Awas ya yen ngajak yuneku berenang!!!!"  ^^

Kakak yang aku anggap lucu. Mas, hidup tidak selamanya berupa pilihan. Kadang kita dipilihkan, dan kamu boleh menjadikan ini sebuah alasan. Aku hanya ingin kita bisa belajar dari semua ini. Kadang kamu bertemu dengan wanita yang mudah jatuh cinta, kadang sulit didapatkan, kadang aneh, kadang jelek, kadang sukar dimengerti, kadang tidak setia, kadang juga menyebalkan. Aku salah satu diantara mereka, karena aku wanita. Ingin aku bilang "bertemu" denganmu membuatku banyak belajar. Banyak bermimpi. Banyak berharap. Banyak tersenyum. Banyak menangis. Banyak sekali. Tapi semua orang ingin aku menyerah dan aku menjawabnya dengan senyum. Masing-masing harus bahagia apapun keputusanNya. Maaf kalau selama ini begitu merepotkan. Terimakasih :)

Mbah Suprih. Embah kos yang saya sayangi, matur nuwun karena menganggap saya dan Eka seperti cucu sendiri. Mulai dari uang kos yang tidak pernah naik meskipun sudah sampai tanggal 6 sekarang ini pun belum terbayarkan, uups, hehe.. sampai tongseng yang sudah sampai hafal sekali rasanya, terimakasih. Sehat selalu ya mbah ^^

Keluarga aa' Opal. Bertemu dengan kalian seperti mendapatkan sebuah keluarga kecil di jakarta ini. Mbak Fia, Pak Yopi, Aa' Opal, dan Jojo. Maaf kalau selama ngelesi aa' saya suka telat dan seenaknya sendiri. Hehe.. 


Kepada yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu :

"Teman-teman, ingin saya ekstraksikan kalian semua ke dalam satu tablet isap abadi. Untuk kemudian saya emut tablet itu sepanjang masa. Semoga kalian mengerti betapa bernilainya ini semua. Semoga" Dee, Akar.

2 comments:

warm said...

selamat ulang tahun yaa
smoga hidupnya makin berkah
amiinn

oryzabitha said...

terimakasih ^^

mari ngerumpii, *lhoo :p

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))