Menunggu Pagi

curhatan malam buta

type : microsoft office word document
authors : user
size : 11,5 kb
date modified : 31/01/2011 0:59



saya sibuk membenci diri saya beberapa hari ini. yah, beberapa kejadian belakangan membuat simpul yang harus saya urai jadi semakin ruwet. bagaimana jika semua orang terdekat, tanpa terkecuali, memintamu menyerah pada harapan yang telah kamu bangun begitu lama? sebenarnya saya atau mereka yang aneh. di saat yang saya butuhkan adalah keyakinan untuk terus bertahan, yang ada malah dukungan untuk segera melepaskan.



begitu sulitkah membayangkan apa yang membuat saya jadi seperti ini. lalu dengan lembut mengatakan, “teruslah bersabar nob... kebanyakan hal yang indah akan datang setelah kita menunggu lama.” begitu sulitkah mengatakan hal yang membuat beban yang saya bawa menjadi lebih ringan, meskipun pada kenyataannya kalian tidak pernah benar-benar ikut memikulnya.



itu egoisme saya.



saya tahu kalian tidak ingin melihat saya pergi menghilang sendiri. mencari “ketenangan hati” yang ujungnya status update di fb “ikhlaskan apa yang luput darimu...”. jelas membohongi diri sendiri. saya tahu akan ada banyak pertanyaan yang muncul dari kalian “kamu kenapa nob? kog diem?” atau “heii, habis nangis ya?” dan jika sudah seperti itu, saya hanya bisa menjawab dengan sedikit bergombal ria “he? nggak apa-apa lho.. ” ngeloyor sambil menyuguhkan senyum manis otomatis yang entah mereka pikir benar-benar jujur keluar dari saya atau tidak.



sometimes what we need just forgivenes. memaafkan diri sendiri. berdamai dengan hati.









0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))