Seseorang di atas Motor Merah

Dia masih dalam balutan jaket yang sama seperti hari kemarin. Datang padaku dengan senyum nyaris berbeda setiap harinya, namun tetap sama maknanya. Fresh. Meskipun aku tahu, lelah yang dia lalui seharian ini berujung padaku yang ogah-ogahan menemuinya.

I wanna tell you something, as soon as possible. Aku tidak mau jatuh cinta membuat orang terlalu terluka pada akhirnya.

Tuhan begitu berkuasa atas hati. Dan aku takut suatu saat nanti benar-benar harus pergi meninggalkan yang aku sayangi.







Dia tidak mengenal bagaimana puisi dirangkaikan. Apalagi mengetahui bagaimana pujangga diam untuk mendapatkan kata-kata terbaiknya. Yang dia lakukan hanya membuatku tersenyum. Itu saja.






***

Ahahaiii... Saya suka menulis. Biar jelek yg penting punya saya. Hmm.. Tidak usah dimasukkan ke hati ya.. 


Betewe, isi postingannya rada g cocok sama judulnya. sengajaaa,   ^^     *sambil ngemil bambu runcing



Seperti yang salah satu teman saya pernah bilang, "Salam edan tapi mapan" 

1 comments:

Hailrain said...

Satu pelajaran yg bisa diambil: jgn pernah memberi harapan pd seorang lelaki jika di dlm hatimu bertahta lelaki lain

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))