#3 Penyesalan

Assalaamu'alaikum


Dear Ratna Kartika Sari


How about Bali? Masih hijau dengan segala rutinitas kamu di taman safari? I'm happy to see your new career. Saat mendengar kabar kepindahan kamu ke Bali, aku kaget berat, mupeng berat. Keputusan buat tinggal di tempat asing sendirian itu... must be very hard. Apalagi dengan badan mungil kamu itu. Nggak cocok kemana-mana sendirian, yang ada dikira bocah ilang.


Aku jadi ingat jaman kita SMP dulu. Kompak banget ya?! Duduk sebangku selama 3 tahun, nyemplung bareng di organisasi ala putih biru, sampai ikut Jambore Daerah juga cuma berdua satu sekolah. Kalau aku bilang, temen akrab yang akan selalu ada di hati salah satunya itu kamu. 


Hmm, Na, aku sengaja nulis surat ini buat kamu karena pengen minta maaf tentang suatu hal. Inget nggak waktu kita di kelas 2, dan waktu itu kita sama-sama ikut pramuka? Suatu hari saat perkemahan Sabtu-Minggu, bertepatan dengan hari pemilihan ketua dewan penggalang sekolah kita... Itu...


Waktu itu, saat pagi, kamu bertanya padaku. Apa aku akan mencalonkan diri jadi ketua DG siang nanti. Lalu dengan jelas aku menjawab tidak, dan kamu bilang akan mencalonkan diri. Kemudian menjelang pemilihan, lalu tiba-tiba aku berubah pikiran. Dan setelah prosesi pemilihan, di luar dugaan, aku yang terpilih.


Aku minta maaf. Bukan ingin mengingatkan pada ketidakbisaanmu, atau siapapun. Tapi karena aku benar-benar menyadari keegoisanku. Harusnya waktu itu aku tetap dengan keputusanku. Dan seandainya semua itu tidak terjadi, mungkin kamu yang jadi ketua pramuka di sekolah. Aku sangat menyesal. Meskipun jawaban maaf darimu sudah aku terima beberapa saat setelah pelantikan selesai, tapi sampai sekarang aku masih menyayangkanhal itu.


Ada pepatah yang mengatakan: teman baik itu, saat kamu duduk dengan seseorang, meskipun kalian hanya diam, tapi seperti bercerita banyak hal. Aku kangen masa-masa kita sering jalan bareng di Solo. Yah meskipun kita tidak pernah benar-benar dian kalau ketemu, hehehhee.

Dan beberapa twit denganmu beberapa waktu yang lalu cukup membuatku tenang. Syukurlah, kamu hidup dengan baik di sana, dengan tunangan kamu itu tentunya. Kapan-kapan kenalin ke aku ya... Aku harus tahu laki-laki seperti apa yang membuat sahabatku ini membuat keputusan penting dengannya.






Oke. Sekali lagi, aku minta maaf ya cintaaa :)



Salam sayang kangen selalu,


Bitha

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))