#8 Simbah Sayang


Buat simbah, di samping Allah.


Assalaamu'alaikum.


Mbah, aku kangen disuapi simbah tiap pagi sebelum berangkat sekolah. Terakhir kita ketemu, pas aku tingkat 1 ya. Durhaka sekali sama simbah waktu itu. Begitu egoisnya sampai di hari terakhir simbah pun, aku tak pulang. Maaf ya mbah.


Mereka bilang, simbah sakit tua. Aku tahu. Mereka bilang simbah juga sakit kangen. Sama.


Simbah, seberapa pun menjengkelkannya aku waktu itu, yakinlah, aku sayang simbah. Di tengah sakitnya simbah yang begitu lama, ternyata ada hati yang menjadi lembut. Dan aku bersyukur pada Allah, dia yang selalu menemani simbah di saat terakhir, dengan kesabaran yang teramat sangat.


Aku kangen pergi naik becak ke kantor pos tiap bulan sama simbah. Demi mengambil uang pensiun yang ditinggalkan simbah kakung, lalu jajan sate lontong bareng sambil mengantri. Aku kangen menyuapi simbah tiap pagi, tiap sore. Kangen mengantar simbah ke puskesmas. Kangen belajar di kamar simbah yang remang sambil nonton campur sari di TVRI.


Waktu itu, banyak yang bilang simbah kangen aku. Aku juga, mbah. Maaf ya nggak bisa menemani simbah di saat terakhir. Semoga selalu bahagia si samping Allah.



Ita sayang simbah.





0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))