#12 Sahabat Seatap

Assalaamu’alaikum 




Brin, aku nulis surat lho buat kamyuh. Hahaha. Ahh, kalau ngomongin tentang kita nggak jauh-jauh dari kata alay... dan alay banget. 


Dunia kamu apa kabar? Jangan bosen ya dengerin curhatanku tiap hari. Rasanya baru kemarin lho kamu marah-marah nelpon seseorang. Trus bilang sama dia untuk nggak lagi-lagi menghubungi aku. Betapa so swiitnya. 


Sejak pertama ketemu di BPS Jogja waktu itu *karna nggak nyadar kalau ternyata aku kakak kelas kamu* aku tahu kita akan berjodoh. Tapi kenyataannya sekarang, kita lebih dari berjodoh. Hal-hal semacam sms-an dan chattingan nggak jelas pun kita lakukan. Padahal semua orang tahu, kalau kita cuma terpaut sebatas tembok. Tuh kan, alay kan... ckck. 


Tapiii, seneng deh sekosan sama kamu hampir empat tahun dan melewati gila juga nangis sama-sama. Aku nggak tahu, mungkin kalau bukan kamu partner seatapku, udah pindah-pindah kos aja aku ini karena nggak betahan sama hawa Jakarta. But, thanks Allah, it’s you.


My partner in crime, nggak cukup satu dua surat buat ditulis ke kamu untuk menyatakan segala rasa yang aku punya *halah lebay*. Sepertinya ‘tiap hari’ selalu ada bahan buat diobrolin sama kamu. Dan obrolan itu nggak pernah cukup cuma 1 menit, 2 menit, 3 menit.


Ummm...

Aku bingung je mau bilang apa ke kamu. Hahaha. Yang jelas, aku pengen berterima kasih. Makasih ya brin udah jadi best friend yang the best. Kamu udah seperti adekku sendiri, dengan rambut yang kriwil-kriwil pastiii ^^ Makasih karena selalu jadi wadah tempat mencurahkan semuanya, sekaligus menjadi isi yang melengkapi *mesti lak bingung*.

Satu semester lagi, insyaAllah ya, kosan kita bakal rame banget karena ada bapak ibukku, papa mamamu, kiki, dek ela, dan galuh. Seneng banget kan kalau saat itu kita bisa booking tempat makan berdua, untuk mereka. Jangan lupa agenda ini setelah kita pakai toga ya.

Last but not least, let’s enjoying Jakarta. Banyak mimpi yang menunggu untuk kita raih.




Sayang brindil






0 comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))