Ngelamar (?)

3 Februari 2012


Semalam kita bertengkar lagi. Yang ini entah karena apa. Aku lupa. Yang jelas, bukan karena kamu biasa saja di malam menjelang ulang kelahiranku. Dalam ponselku, ada beberapa kata-kata yang sengaja aku kirimkan untuk membuatmu marah. Aku menganggap ini sebagai ekspresi diri, yang menuntut untuk dipahami.


"besok aku ke kosan ya..."

"terserah"


Lalu malam digantikan pagi. Udara dingin tadi malam, luruh jadi titik-titik air di depan jendela kamar. Tidak seperti mereka, kemarahanku belum luruh juga.


Sekitar jam sembilan, kamu datang. Tetap, dengan mimik sok innocent yang manja. Lalu babibu keluar dari mulut kita masing-masing. Pertengkaran lagi. Lalu aku menangis. Lalu kamu duduk bertumpu dengan lutut, di depanku. Memohon agar aku berhenti menangis, dan melihat apa yang kamu bawakan pagi ini.


Aku kaget. Kamu memegang tanganku dan sebuah cincin, lengkap dengan namamu. Tanpa mengatakan apapun (kecuali tetap menyuruhku diam), kamu melihatku dengan tatapan khawatir (yang lebih mirip seorang bapak khawatir pada anaknya). Lalu beberapa menit kemudian, kita kembali berbaikan.


Tidak ada yang tahu kalau di hari ulang tahun ke-23-ku, pertama kalinya ada seorang laki-laki memberiku cincin. Dan anehnya dia tidak mengatakan apapun kecuali menyuruh aku berhenti menangis :|


Hari ini, yang mau saya bilang adalah, meskipun saya tidak mendapatkan cincin mahal dari lelaki seromantis dan secharming yang ada di cerita cinderella, saya dapat satu juga. Meskipun sederhana, ada yang benar-benar bersungguh-sungguh mendapatkan itu, untuk saya. Ketika saya tidak mendapatkan ucapan "will you marry me" di cafe lengkap dengan lilin-lilin dan alunan piano yang bikin melting, saya berkesempatan mendengar kalimat itu hampir setiap hari dari lelaki saya ini. Daaan, meskipun saya nggak ditutup-tutup matanya untuk mendengar lamaran dari seseorang, saya dilamar juga (hihihi) :p


Beda kepala memang beda kreatifitasnya. I'm so fortunate to be part of this show. Aaaaa Allah sayang akuuu :')  Anyway, kami menjalani hari-hari yang lebih berwarna lagi lho setelah hari itu, plus marahnya, plus sayangnya :)






1 comments:

Yudi Darmawan said...

romantis euy.. :P

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))