Merayakan Merelakan

Bismillah.

Hari ini dan seterusnya, saya hanya perlu belajar tertawa seperti biasanya.


Beberapa waktu yang lalu saya merasakan hidup yang amat bahagia, namun tidak di sisi lainnya. Pepatah "bersama kesedihan, selalu datang kebahagiaan" berlaku kebalikan juga ternyata. Saya merasa benar-benar diombang-ambingkan. Seperti ada yang kurang benar dalam tatanan hidup saya. Dan saya yakin, tiap orang pernah mengalaminya.


Beberapa kali kemarahan datang. Bertubi-tubi. Kadang tumpah di telinga, kadang tertahan saja dalam diam. Saya merasa hidup sedang menguji saya dengan begitu berat. Pilihan yang sulit untuk diperjuangkan mengingat apa yang sudah terlanjur menggores. Dan setelah saya sadar dalam beberapa waktu, goresan itu meninggalkan banyak bekas luka.


Maka, waktu yang saya kira cukup untuk menyembuhkannya hilang entah kemana. Saya sudah lelah menjahit, memlester, dan manambal ini itu agar kembali utuh seperti semula. Yang mesti saya sadari, goresan ini sedemikian membekasnya. Sampai saya tidak mau lagi berusaha menutupinya. Saya sibuk memilih bahagia. Dan diantara pilihan saya itu, tibalah saya pada satu kata yang diajarkan oleh ini semua.


Melepaskan.


Hidup terlalu sayang untuk dilewatkan dalam satu episode yang membosankan, menyakitkan. Dan saya belajar satu hal, bahwa melepaskan adalah hal terbaik yang bisa saya usahakan saat ini. Pada akhirnya saya yakin, karena melepaskan akan mengantarkan saya pada keikhlasan. Dan dengan ikhlas, luka sesakit apapun akan sembuh, apalagi yang hanya bekasnya saja.


Terimakasih. Saya anggap hantaman ini sebagai pengingat diri sendiri agar tidak bermuluk-muluk soal perkiraan saya mengenai hubungan antar manusia -bahwa menanam padi akan tumbuh padi-. Ternyata banyak hal diluar perkiraan manusia, dan perkiraan saya memang salah. Menanam padi bisa juga tumbuh rumput.


Bukan pergi, namun hanya memberi ruang bagi hati ini untuk tidak sakit lagi. Demi berharganya hidup yang Allah berikan. Demi berharganya waktu yang sayang untuk disia-siakan.



Pada akhirnya, melepaskan... mengikhlaskan.








gambar dari sini

2 comments:

Mixer Blog said...

Terkadang melepaskan itu berat..tapi kita harus yakin bahwa hal tersebut merupakan jln terbaik yg Allah beri untuk kita agar kelak kita dpt lebih bahagia lagi. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang tebaik bagi umatnya :) keep calm mba

oryzabitha said...

terimakasih :)

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))