Reminder


Blogwalking barusan nemu tulisan temen SMP.


Jadi, dia ini partner in crime jaman kami lagi seneng-senengnya sama pramuka. Yang paling saya inget waktu kami barengan disemprot sama Mas *mir pas nanyain tentang surat apa gitu (lupa). Jadi karena parah banget dimarahinnya, sampai-sampai kami takut ketemu orang itu, sampe sekarang. Padahal seingat saya dulu kami udah sopan, yakali dianya yg lagi dapet :p Hal lain yang bikin kami akrab waktu itu karena saya sering main ke rumahnya di daerah Palur buat berhaha-hihi. Bikin kue lah, masak ini itu lah, nyolong mangga tetangga lah, sampai mokah puasa bareng-bareng *parah beneran yg ini* Pokoknya jaman itu kami super nggak jelas.


Hari ini saya nemu blognya yang extra-adorable. Hampir semua tulisannya isinya curhatan *toss kitah* Saya suka tulisan dia tentang the happiest moment yang ditunggu-tunggu wanita menikah (normal) di seluruh dunia. Yapp she was pregnant. And (finally) I'm jealous. Dia baru sebulan menikah tapi "kebablasan" hamil. Kenapa kebablasan, soalnya pas akhirnya tau fakta dia hamil, kaget soalnya. Suaminya juga cuma bengong karena dari awal emang mereka berencana nunda punya momongan. Selain karena kerja si suami di Samarinda, tapi juga dia pikir belum pas waktunya buat hamil, makanya mereka emang mau nunda dulu punya anak.


Awalnya posisi dia dan saya 11-12 lah ya. Sama-sama complicated masalah momongan. Tapi untungnya dia ibu rumah tangga dan unfortunately-nya saya pake acara terikatperjanjian sama instansi yang udah nyekolahin saya.


November ini saya dan si mas genap 9 bulan menikah (Oiyaaa, pas banget tanggal 12 november setahun yg lalu si mas meminang saya ke bapak ibuk). Saya ngerasa jadi wanita paling egois sedunia karena minta buat nunda punya momongan dulu sebelum ada penempatan. Bukan nggak ada alesan. Takut kalau hamil sendirian di antah berantah iya, takut dedeknya kenapa-kenapa juga iya. Gimana enggak, magang nggak jelas sampe kapan, prajab nggak boleh hamil, penempatan nggak tau dapet di daerah yang namanya ada di peta apa enggak. Pokoknya banyak ketidakjelasan sehinga saya meyakinkan suami buat nunda hamil dulu paling nggak sampai prajab selesai.



Kemudian saya baca postingan dia lagi tentang trimester dan "penderitaan"nya, tentang seru-sedihnya hamil jauh dari suami (akhirnya dia pulang ke Solo ikut ibunya), cerita dia saat milih dokter obsgyn, senengnya ngeliat foto baby habis USG, dan printilan-kehamilah-serba-membahagiakan lainnya, tentang pra dan pasca lahiran si baby, perlengkapan yang disiapkan (sampai merk dan detai harganya), apa yg dilakukan, dan gimana evolusi kedewasaan suaminya. Aaaakkkkk pengeeeeennn!!!!


Tetiba jadi meaningless banget ya pilihan saya. 


Kalau instansi saya udah capek mainin nasib anak-anaknya, insyaAllah prajabnya bulan Januari. Dan saat itu, ikhtiar saya sama suami dimulai. Ya Rahman, mudahkanlah bagi kami.






Thank my-lovely-friend so  much, semoga bayinya selincah onty yg nulis ini yaa :))
Baca Selengkapnya...

Liburan ke Karimunjawa (2)




Lanjut lagi cerita liburan kemarin ya.. ^.~


Hari ke-3

Kejadian mabok luar biasa hari kedua bikin saya galau mau ikut apa enggak tour selanjutnya. Tapii,tiba-tiba paginya saya bersemangat lagi. Ya dipikir-pikir lagi nggak seru juga kalau seharian saya cuma di kamar, sedangkan jadwalnya hari ini masih keliling pulau-pulau sekirtar karimunjawa. Bismillah, niatannya mau nemenin suami. Pokoknya apapun yang terjadi mesti disamping dia dalam suka dan duka *meskipun dukanya cuma di saya aja ><*


Perjalanan kembali dimulai jam 8 pagi. Kali ini kami berperahu diantara gempuran ombak yang cetar membahana. Selama hampir 45 menit bergoyang-goyang diatas kapal nyaris bikin saya kepayahan lagi. Cuma nyaris untungnya, hehe.



Daaan, tibahlah kami di pulau Kecil. Pulau dengan jembatan panjang di pintu gerbangnya. Dari kejauhan saya tau kalau pulau ini indaaah banget. Dan yang bikin kami semua terpesona adalah ketika berjalan di jembatan panjang tersebut, hamparan karang warna-warni terlihat jelas di kanan dan kiri jembatan. Demi Allah, indahnya luar biasa. Aaaahhhhh gembiranya mata ini diijinkan melihat semua itu. Belum lagi, pulau yang ukurannya benar-benar kecil ini juga memiliki pantai dengan pasir putih yang airnya jernih menggenang di pantainya *bahasa eike..menggenang.. T.T yah pokoknya subhanallah bangett intinya*.


 








 



Nah setelah kami menikmati keindahan pulau kecil dan mengeksplorasi spot foto-foto, bagi yang ingin snorkelingan dipersilahkan. Awalnya saya ragu-ragu. Lalu si mas bilang bagus banget karangnya. Ikan-ikan kecilnya juga kooperatif pas dikasih makan remah-remah roti yang dibawa peserta. Jadi alam berkonspirasi nih buat bikin saya nyebur kesana. Akhirnya saya ikut nyelup lagi. Hihihi bener yang si mas bilang. Di sini ikannya banyaaaaak banget dan karangnya juga bagus. Si mas dapat beberapa pose underwater.




Dari pulau Kecil kami menuju pulau Tengah. Di pulau ini kami istirahat untuk sholat dan makan siang. Pulau Tengah juga berukuran tidak terlalu besar. Cukup lah 15 menit untuk mengelilingi pulau sambil jalan santai, sama seperti pulau Kecil. Di dermaga pintu masuk pulau Tengah, terdapat beberapa kolam yang dibuat di pantai sebagai tempat menangkarkan hiu. Selain itu, di pulau ini juga terdapat restoran yang menyediakan makanan dan minuman untuk pengujung yang beristirahat. 

Sekitar jam setengah dua, kami melanjutkan perjalanan. Sekitar dua kilo dari pulau Tengah, kami diajak snorkelingan lagi. Si mas dan peserta yang lain ikut nyemplung, tapi saya mau di kapal aja. Karena duduk-duduk bikin saya tambah pusing, saya tiduran aja. Hehehe… jadiii, dari mulai sini sampai ke tempat tujuan berikutnya saya memutuskan buat tidur sajah. 






Sekitar sejam berikutnya, kami sampai di penangkaran hiu di pulau Menjangan Besar. Saya udah lemesss dan si mas juga males nyemplung sama hiu kalau saya nggak nyemplung. Akhirnya kami hanya melihat-lihat dari atas. 




 Sunset terakhir sebelum pulang :))



Di akhir perjalanan kami yang luar biasa ini, malamnya kami duduk-duduk agak lama di alun-alun Karimunjawa. Oiya, jadi lupa soal alun-alun. Tiap malam di alun-alun karimunjawa ada banyak kuliner yang bisa dinikmati seperti ikan dan cumi bakar, serta siomay khas daerah ini.




Hari ke-4


Hari terakhir perjalanan kami bertanggal 14 Oktober 2013 dan bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Setelah packing-packing, kami pergi ke masjid besar untuk melaksanakan sholat ied. Idul Adha pertama saya sebagai istri dan kami berdua sebagai suami istri. Terimakasih ya Allah karena memberikan keberkahan yang tak pernah saya tau bagaimana membalasnya kecuali dengan bersyukur tak henti-hentinya.


Jam 8 pagi kami berangkat lagi menuju pelabuhan Jepara. Sampai jumpa lagi Karimunjawa, sampai jumpa lagi pulau Kecilku sayang.


“Ada surga kecil di utara pulau Jawa. Disana, pernah ada aku dan suamiku. Bersama-sama, berbahagia ^^ indah ya, cinta…” Terimakasih ya Kabiir, ya Razzaq, terimakasih ya Rahiim.





 
Baca Selengkapnya...

Liburan ke Karimunjawa (1)


Di tengah magang yang sedikit membosankan, saya dan suami memang berencana pergi piknik berduaan selama beberapa hari. Mumpung pengumuman penempatan belum keluar dan saya belum “dilempar” jauh ke ujung pulau lain. Dan, pilihan jatuh pada kepulauan Karimunjawa. Karena kami penganten (lumayan) baru, banyak orang berpikir ini honeymoon. Okelah, kalau saya menyebutnya liburan. Wkwkwk.

Hari ke-1

Liburan kami dimulai hari Sabtu, 12 Oktober 2013 yang rencananya akan selama 4 hari. Kami berangkat jam 3.30 pagi dari Lasem menuju Jepara. Karena si mas ngajak dua temannya dan salah satu temannya ngajak istrinya, jadilah kami serombongan berlima diantar sopir kantornya si mas. Sebelum sampai pelabuhan Kartini, kami sempet nyasar dulu di Jepara, hehe. Tapi untungnya sebelum jam 7 kami udah ketemu mas-mas tout agen dari wisatakita di pelabuhan kartini.






Subhanallahnya ternyata kursi VIP KMP Muria yg kami pesan gagal didapatkan. Sedihlah kami mesti umpeg-umpegan persis pindang ditumpuk-tumpuk. Jam 8.15 kapal mulai menyebrang daaaan siap-siap aja pemandangan “muka stress” orang-orang plus hamparan laut membiru selama hampir 7 jam.








Begitu merapat di pulau Karimunjawa sekitar 3.30 sore, kami disambut ratusan pelancong yang udah lebih dulu sampai disana. Mereka sibuk sendiri berurusan dengan tour agen masing-masing. Karena kami datang saat high season, makanya ramai luar biasa. Setengah jam kemudian, kami dijemput mobil lalu diantar ke penginapan. Hari pertama acaranya bebas karena besoknya baru dimulai tournya. 






Sorenya kami menikmati sunset di dekat dermaga. Aahh kesampaian juga liburan disini.


 


Hari ke-2


Jam 8 pagi setelah sarapan kami berkumpul di dermaga kecil untuk persiapan tour hari pertama. Karena kami ikut paket 4 hari 3 malam, jadi agak santai jadwalnya. Spot snorkeling pertama ada di perairan dekat pulau Alang-Alang. 










Buat saya, ini pertama kalinya nyemplung ke air laut. Deg-degan sekaligus ngeri. Saya nggak bisa renang *huks huks pengen nangis tujuh hari tujuh malem di pelukan suami*. Yah karena saya nggak bisa renang, akhirnya cuma jadi beban buat si mas *maaf ya sayang* huhuhu. Saat semua orang menikmati nyelem sana nyelem sini, saya sibuk nenggelemin dan pegangan ke si mas. Dan si mas sendiri, awalnya udah nggak ada menikmati-menikmatinya snorkeling ini. Ya karena saya yang parnonya nggak ketulungan, tiap semenit dia mesti bilang “tenang..tenang..jangan panik. Ambil nafas dari mulut..yakk.. pegangan sini.. tenang…” ini masih mending kalau sayanya jadi tenang, yang ada malah teriak-teriak. Huuaaaaa…







Setelah 15 menitan nyemplung di air, saya mulai terbiasa. Sambil terus si mas menggandeng tangan saya, kami akhirnya bisa skorkelingan dengan santai. Pertama kali saya ngeliat terumbu karang dari atas, rasanya seperti ada di dunia lain. Lebay banget ya. Iyalahhh! Extremely beautiful poool pake banget. Satu kata, subhanallah. Nggak ada kata lain yang bisa menggambarkan kekaguman saya sama dunia yang baru saya lihat. 














Setelah sejam celup-celup di laut, kami lanjut menuju ke Ujung Gelam. Tanjung paling ujung di pulau Karimunjawa. Disana kami sholat dan makan siang. Pantai di ujung gelam juga bagus. Banyak spot foto-foto disini. 











Sekitar jam 2.30 siang, kami balik ke kapal lagi untuk menuju ke spot snorkeling selanjutnya yaitu dekat perairan pulau Cemara Besar. Nahh disini ada kejadian yang memalukan. Saya yang bermental baja ini…MABOK. Ya setelah semua makan siang dan es kelapa muda yang segernya selangit di perut saya pindah ke perutnya ikan, lemes lah sudah raga ini. Karena diam diatas perahu itu rasanya tambah menyiksa diri, akhirnya saya nyemplung lagi ke laut. Ikut snorkelingan lagi. Nahh, saat itu, ombak memang sedang besar dan lokasi snorkelingan kami lebih menantang dari yang sebelumnya, baru sekitar 5 menit di air saya nyerahhh, pasrahhh. Dan disitu saya memutuskan untuk nggak ikut tour besoknya. Pokoknya naik kapal ini menyiksanya banget banget. Huhuhu.. T.T
 

Menjelang sore kami meluncur ke spot gosong dekat pulau Cemara Besar. Saya baru tahu kalau ada gundukan pasir di tengah lautan begini. Subhanallah. Ukurannya cuma sekitar 10x20 meteran. Yaayyy, disini saya sehat lagi, semangat lagi. ^^










Karena udah kesorean mau pulang, akhirnya acara menikmati sunset kami lakukan disini. Indaaaahh banget pokoknya. Nggak berenti senyum :)) 





Kami merapat lagi di dermaga pulau Karimunjawa hampir jam 7 malam. Badan lemesss tapi puas. Dilihat dari jadwal hari ketiga, nampaknya masih bertema “celup-jemur”. Snorkeling ohh snorkeling…keindahan yang mesti dibayar “mahal”. Seandainya saya nggak mabokan T.T seandainya saya juga bisa berenang T.T aaaah sudahlah.


Cerita di hari ketiga dan kepulangan kami di postingan selanjutnya ya :*
 
Baca Selengkapnya...