Hiaaaaaaahh...
Kangen sekali nulis di lapak saya iniii >.<
Saya sebenernya pengen menyalahkan koneksi modem saya yang super lambreta itu. Tapi ya sudahlah. Hehe..
Saya lagi pengen pulang ke Solo. Tiba-tiba ada yang ngajakin "ngekonomi jaya" via kereta. Langsung saya sambut dengan senyum manis otomatis. Setelah acara ujian yang "semacam grogi" saya ngerjainnya, cap cus deh langsung ngepak barang lalu meluncur ke Stasiun Jatinegara. Hmm.. Banyak orang yang bilang naek kereta ekonomi itu g enak, rame, panas, gerah, kotor, bahaya, lama, hiaaah, macem-macem g enaknya. Tapi tapi tapi, saya kog biasa aja ya? Kalau masih mahasiswa g aneh kog naek kereta ekonomi. What's wrong?! Pasti yang dipikirin pertama kali ongkosnya. Yap. Kereta ekonomi lebih dipilih karena harganya yang super duper miring dibandingkan dengan kereta eksekutif yang bisa mencapai delapan kali lipat harganya. Hadeeeh, saya bisa bolak balik Jakarta-Solo sampai delapan kali. Bayangpun. Lagian di dalam kereta saya jatuhnya cuma akan tidur sampai tempat tujuan. ^^
Kalau ngebayangin naek kereta ekonomi, jangan cuma yang jelek-jeleknya aja. Okelah, buat yang kantongnya tebal atau lagi tebal, naik kereta eksekutif atau bisnis bisa jadi alternatif pilihan. Tapi jangan salah lho, ada hal lain yang bisa diambil saat naik kereta ekonomi.
Ini tentang bapak-bapak, ibu-ibu, mas-mas, dan mbak-mbak yang rela berdesakan di tengah kereta demi sesuap nasi. Saya belajar banyak dari kalian. Tidak pernah membayangkan jika saya yang ada di posisi itu. Gerah sedikit saja saya langsung mengeluh. Astaghfirullah. Padahal di saat yang lain tidur nyanyak di luar sana, kopi yang kalian jajakan sambil teriak-teriak dan berdesak-desak semalaman menjadi senyum untuk istri, anak, dan cucu kalian yang ada di rumah. Dapur bisa terus mengepul, meskipun jam 1 pagi mesti terus bergerak mengumpulkan rupiah.
Saluuut bangeeet. Itulah kenapa saya memilih kereta ekonomi saat ini. Banyak belajar. Dan murah meriah. :D
Saluuut bangeeet. Itulah kenapa saya memilih kereta ekonomi saat ini. Banyak belajar. Dan murah meriah. :D
Berangkat dari Jakarta hampir jam setengah lima sore, keretanya terlambat. Dan siapa bilang Jakarta-Solo itu jauh? Hehe.. Semalaman saja saya udah bisa senyam-senyum begitu turun dari kereta. Kepulangan saya kali ini sengaja tidak memberitahu bapak dan ibuk. Wanna make them surprised ^^ Tapi akhirnya kelimpungan juga nyari angkutan buat pulang ke rumah. Alhasil telpon si Kiki yang masih ngantuk padahal udah jam lima pagi.
Saya akhirnya pulang. Menemui orang-orang yang saya sayangi. Ibuk, bapak, Kiki, dan dek Ela. Terlalu banyak yang membuat saya lelah di kota itu. Saya rindu kota ini dan orang-orang yang membuat saya merasa tenang. Akan menikmati dua hari ke depan bersama mereka. \^-^/
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir :))