sembari kita rangkai satu persatu dedaunan yang jatuh kala itu
ijinkan aku mengenang sebuah tempat kesukaan kita
sebuah pagi, saat siang, kala sore
kita sempatkan menata tawa disana
sahabatku,
ada sebuah kotak kecil yang terkubur di antara gundukan tanah,
di bawah sebuah pohon favorit kita
dan kita sepakat menyebutnya, kenangan
saat bermain "pasaran"
kalian tata irisan bunga pisang persis seperti ibu-ibu penjual nasi
lalu aku yang pura-pura jadi pembeli
tapi lebih sering jadi penjual
saat bermain "dhelikan"
aku memilih tempat teraman
tapi paling dekat dengan pohon kegemaran kita
biar bisa langsung lari untuk menyelamatkan diri
aih, jarang sekali kalian menangkap basah aku yang sedang sembunyi, hihihi
hanya bisa berkata, "langit itu indah"
pun sampai sekarang
Dian, Ratna, Shinta, Yessy, Ayuk, Diah, Mbak Putri, Mbak Wulan,
aku baru sempat membuka kotak milik kita malam ini
maafkan
bagaimana dengan kalian?
masih ingat pohon waru di sebelah rumahku?
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir :))