Bismillah.
Akhir-akhir ini saya jarang tidur malam. Jadi susah juga mau sekedar ngeblog.
Emm. saya mau nunjukin salah satu "malaikat di sekitar" yang saya punya. Hampir dua bulan setelah menikah, saya menempati dua kos. Satu kos lama saya (yang saya tengokin kadang-kadang di hari kerja-dan saya tempati sama si hubby saat hari libur) satunya adalah kos emak (yang hubby dan saya tempati di hari kerja dan dianggurin saat hari libur). Ribet ya? Enggak.
Emak ini janda dengan enam orang anak. Karena beliau tinggal sendiri dan kebetulan kamar kosannya ada yang lagi kosong, akhirnya saya sama hubby memutuskan tinggal di tempat tersebut. Selain punya kos-kosan, emak punya sebuah warung kecil. Jadi kalau butuh apa-apa, kami tinggal turun saja ke lantai bawah.
Emak sudah seperti nenek kami sendiri. Beliau sayang banget sama saya dan si mas. Suatu sore, mas memberitahu emak tentang kabar penempatannya. Besoknya waktu saya pulang kerja, emak yang sedang menunggui warung menghampiri saya.
"Neng, si mas bentar lagi penempatan ya neng..."
"Iya mak. Saya minta doa restunya ya mak. Maaf juga kalau selama saya sama mas disini banyak ngrepotin emak"
"Iya neng... Padahal baru sebentar ya neng..." .... dan emak pun menangis.
Saya jadi ikut nangis waktu emak bereaksi demikian.
Di rumah kecil itu, akan selalu ada kotak berisi kenangan indah saat dibuka nantinya. Ada saya, si mas, tawa kecil, tangisan sederhana, dan malaikat kami.
Saya yakin, dia hanya satu dari "malaikat-malaikat di sekitar" yang dikirim Allah untuk kami.
Malaikat di Sekitar: Emak
Posted by
oryzabitha
at
11:33 PM
Labels:
Aku Kamu Kita,
Coretan Cerita,
Malaikat di Sekitar,
Tentang Keluarga,
Tentang Mereka
ini foto bersama dua hari sebelum mas penempatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
memang betul mak yang baik bisa jadi malaikat baik
emak adalah orang istimewa
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir :))