Bikin Prol Tape dan Nastar, ahahaii


Kemarin siang iseng-iseng bikin kue. Bersama kedua adekku yang ribut dan selalu bikin emosi. hehe.. Kalo yang asli bikinanku sih kue prol tapenya. Trus ikutan bantuin si Kiki bikin nastar. Tapi kita bertiga tetep kompakan kog saling membantu. Meskipun ada marah-ngambeg sana sini.

Aku juga g tahu kenapa bikinnya kue prol, tape lagi. Apa g ada lainnya yang lebih enak yak? wah, jangan salah. Rasa roti ini ternyata enak banget. *ini menurutku dan dua ponakan kecilku yang emang doyan makanan apa aja, wkwk. Kue ini harusnya bisa lebih ngembang lagi. karena sedikit kesalahan teknis, jadinya cuma seimrit gini deh. g apa-apa ya..





Ini kue nastarnya. Untuk ukuran alat-alat yang masih primitif (tanpa oven) lumayan juga.









Baca Selengkapnya...

Mbak Er


Aku baru bangun jam lima pagi. Padahal bulan puasa nih. Hehe.. lagi libur kog.

G kerasa udah masuk di sepuluh bulan terakhir. Target buat Ramadhan kali ini udah dibuat dan rasanya baru 80% yang tercapai. Konsistensi baru 70%. Astaghfirullah.. Ya Allah, mudah sekali hati ini berpaling pada yang lain. Hadudu..

Pagi ini aku dapet sms dari mbak Er. Ah. Mbak mentorku yang satu ini memang beda. Sejak dari SMA sampai kuliah satu tahun di UNS, sampai mulai kuliah lagi di tempat yang berbeda, dari sekian banyak mentor, mbak Er lah yang paling memberiku ruang untuk berproses. G tau mesti berterimakasih yang seperti apa.


Teringat beberapa bulan lalu. Hampir setiap hari ketemu sama mbak Er buat suatu urusan. lagi-lagi, demi mengharap ridha-Nya. Belajar.


Oia, kembali ke sms ya. Isinya singkat dan sederhana, tapi sarat doa. Aku selalu suka yang sederhana.


Apa kabar hatimu hari ini saudariku?
Masihkah ia embun?
Merunduk tawadhu' di pucuk-pucuk daun?
Masihkah ia karang?
Berdiri tegar menghadapi gelombang ujian
Apa kabar iman?
Masihkah ia bintang?
Terang benderang menerangi kehidupan
Apa kabarmu saudariku?
Dimanapun engkau berada,
semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga dirimu,
hatimu, dan imanmu hari ini dan untuk selamanya
Sampai kita bertemu di jannah-Nya
Amiin


Amiin. Mbak Er juga ya. Semoga nanti kita bertemu di tempat yang lebih baik.


Hmm. Mbak Er udah tingkat empat nih. Udah mau lulus bulan September depan. Mungkin setelah ini akan susah ketemu, dengerin nasehat-nasehat yang menenangkan hati, g bisa belajar dengan suasana kekeluargaan yang menyenangkan. Ditempatkan dimanapun nantinya, smangat ya mbak Er. Semoga Allah selalu sayang sama mbak Er yaa.
Baca Selengkapnya...

Hapuslah Air Mata di Pipi, Hilangkan Lara di Hati

Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian dari sketsa hidup di dunia. Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga membuat keresahan dan kebimbangan.

Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada. Jiwa yang rapuh pun berkisah pada alam serta isinya, bertanya, dimanakah pasangan jiwa berada. Lalu, hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.


Keinginan bertemu pasangan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah? Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya, hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Sebuah fitrah pula bahwa setiap wanita ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik ketimbang menjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dan belaiannya, akan terbentuk jiwa-jiwa yang sholeh dan sholehah.


Duhai...


Betapa mulianya kedudukan seorang wanita, apalagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina dan menjaga keindahan cahaya Islam hingga memenuhi setiap sudut rumahtangganya.


Allah Subhanahu wa Ta'ala pun telah menciptakan wanita dengan segala keistimewaannya, hamil, melahirkan, menyusui hingga ketaatan dan memenuhi hak-hak suaminya laksana arena jihad fii sabilillah. Karenanya, yakinkah batin itu tiada goresan saat melihat pernikahan wanita lain di bawah umurnya? Pernahkah kita menyaksikan kepedihan wanita yang berazam menjaga kehormatan diri hingga ia menemukan kekasih hati? Dapatkah kita menggambarkan perasaannya yang merintih saat melihat kebahagiaan wanita lain melahirkan? Atau, tidakkah kita melihat kilas tatapan sedih matanya ketika melihat aqiqah anak kita?


Letih...
Sungguh amat letih jiwa dan raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa, tanpa tahu adakah belahan jiwa yang menunggu di sana.


Duhai ukhti sholehah...
Dalam Islam, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia fana ini saja, karena masih ada akhirat. Memang, setiap manusia telah diciptakan berpasangan, namun tak hanya dibatasi dunia fana ini saja. Seseorang yang belum menemukan pasangan jiwanya, insya Allah akan dipertemukan di akhirat sana, selama ia beriman dan bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia fana. Mungkin sang pangeran pun tak sabar untuk bersua dan telah menunggu di tepi surga, berkereta kencana untuk membawamu ke istananya.


Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Sang Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri, duhai ukhti. Taqarrub-lah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Tak usah membandingkan diri ini dengan wanita lain, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski ia tidak menyadarinya.


Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa. Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiyah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam kesendirian.


Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh tak akan lari kemana. Karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwamu pun telah dituliskan-Nya.


Sabarlah ukhti sholehah...
Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemintang. Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan. Senyumlah, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.


Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga, kelak akan engkau rasakan tak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri.


Semoga. Wallahua'lam bi shawab.


from : *MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,
Penulis: Abu Aufa


Catatan: Tulisan ini adalah hasil editing dari tulisan lamanya Abu Aufa yang berjudul Usah Kau Lara Sendiri.

Baca Selengkapnya...

Kenapa Aku Diuji??


"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." Surah Al-Ankabut ayat 2-3


KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." Surah Al-Baqarah ayat 216


KENAPA UJIAN SEBERAT INI?

"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." Surah Al-Baqarah ayat 286


RASA FRUSTASI?

"Jangnlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." Surah Al-Imran ayat 139




BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?


"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)." Surah Al-Imran ayat 200


"Dan mintalah pertolongan(kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk" Surah Al-Baqarah ayat 45








APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?


"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka... Surah At-Taubah ayat 111



KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?


"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain diriNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal." Surah At-Taubah ayat 129




AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!


"... ..dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." Surah Yusuf ayat 12


Dan apabila kamu diberikan penghormatan dengan sesuatu ucapan hormat seperti memberi salam), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya, atau balaslah dia (dengan cara yang sama).Sesungguhnya Allah sentiasa menghitung tiap-tiap sesuatu. Surah An-Nisaa' ayat 86



From : Abu Ibni Ummihi
Baca Selengkapnya...

Superman


I can’t stand to fly
I’m not that naive
I’m just out to find
The better part of me

I’m more than a bird...i’m more than a plane
More than some pretty face beside a train
It’s not easy to be me

Wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
About a home I’ll never see

It may sound absurd...but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed...but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
It’s not easy to be me

Up, up and away...away from me
It’s all right...you can all sleep sound tonight
I’m not crazy...or anything...


I can’t stand to fly
I’m not that naive
Men weren’t meant to ride
With clouds between their knees


I’m only a man in a silly red sheet
Digging for kryptonite on this one way street
Only a man in a funny red sheet
Looking for special things inside of me
Inside of me
Inside me
Yeah, inside me
Inside of me



I’m only a man
In a funny red sheet
I’m only a man
Looking for a dream
I’m only a man
In a funny red sheet
And it’s not easy, hmmm, hmmm, hmmm...




Its not easy to be me








Superman by Five for Fighting

Baca Selengkapnya...

Jum'at Fajar

Aq kangen jum'at fajarku. Belajar dari awal. Meskipun cuma satu dua alif. Tak masalah.

Ini bukan tentang apa yang aku korbankan. Ini tentang sesuatu yang aku perjuangkan.

Cita-cita yang membuatku bersemangat.

Demi ridho dari Maha Cinta-ku. Untuk kedua orang tuaku.




Ah, metromini oranye...

Meskipun tidak sekeren motor biru kepunyaanku, terimakasih yaa.


***

Hamasah!!

***


“Allahummaghfirli wa liwalidayya warhamhumaa kamaa robbayaani shoghiiroo”

Yaa Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil.

Amiin. 


Baca Selengkapnya...

Life is Calling.. How Far will You Go?

Melewati fajar hari ini dengan tersenyum. Untung puasa kali ini aku masih diberi kesempatan ketemu mereka yang aku sayangi. Solo. Hmm.. Jadi inget yang kemarin-kemarin..

Otista 64 C, Sensus IIc no.10, Kebon Sayur, Kebon Nanas, Shelter Bidara Cina, Jatinegara, Senen, Condet.

Dua tahun yang lalu aku hanya mendengar nama-nama tempat tersebut lewat televisi. Siapa yang menyangka kalau itu adalah tempatku melanjutkan hidup. Tempat dimana aku mengejar apa yang orang-orang sebut sebagai cita-cita, yang sampai sekarang masih terus aku usahakan. Berjalan pada lajur yang sudah Rabbku tetapkan padaku.

Semua orang menghadapi pilihan dan itulah seni kehidupan.




Jika aku boleh memilih, aku ingin kuliah di fakultas kedokteran universitas tempat kelahiranku. Makan siang di rumah dan bolak-balik ke kampus naik motor biru kesayanganku, atau nongkrong sama teman-teman di warung nasi belakang kampus, bertukar cerita tentang praktikum field lab, paper-paper tentang penyakit, sampai bergosip tentang kakak tingkat yang ini dan yang itu, tidur di kasur kamarku, dan mencium tangan ibuk setiap mau berangkat kuliah. Mungkin dengan begitu aku akan bahagia. Mungkin orang tuaku juga ikut bahagia. Mungkin akan ada banyak kebanggaan disana. Mungkin. ^^


Dua tahun yang lalu resminya, aku mulai berkenalan dengan sebuah kota, dan bermacam-macam kebiasaan baru yang harus aku jalani. Satu rumah dengan orang-orang asing, berjalan dengan bingung karena g tahu mau makan apa dan beli di warung sebelah mana. Belum lagi stress yang sering menyerang akibat macet yang bikin jarak tempuh pendek jadi berjam-jam. Mendalami pelajaran hitung menghitung yang kadang kelewat ruwet dan bikin aku pegel-pegel bin encok. Berpisah dengan orang tua, adek-adek, orang-orang yang biasa ditemui setiap hari dan kenyataan mereka berada jauh di tempat yang berbeda.


Apakah aku sedih dengan semua ini? Ya. Aku sedih. Siapa yang tidak sedih menerima kenyataan bahwa apa yang diusahakan tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Tapi bukankah kesedihan datang bersama dengan kebahagiaan. Yang aku sebutkan diatas adalah kesedihan, versiku tentunya. Dan aku yakin semua orang memiliki kesedihannya masing-masing, dengan bentuk yang bermacam-macam.


Anehnya, aku mulai menikmati suasana ini. Keramaian asing membuatku lebih mempercayai diriku sendiri. Aku terbiasa menghadapi kemacetan parah yang bikin aku pusing keliling-keliling, toh pada akhirnya aku akan tidur di kasur yang empuk begitu aku sampai di kost. Aku bertemu dengan orang-orang baru dan teman-teman yang membawaku lebih dekat dengan Rabbku (ini yang paling aku syukuri). Kadang aku dibuat kesal dengan orang-orang egois yang memikirkan diri sendiri, tapi aku g membayangkan dunia ini tanpa orang-orang seperti mereka. Dan rasa kangen yang bertumpuk-tumpuk akan terbayar lunas plus kembaliannya saat aku bertemu dengan keluarga tercinta begitu aku beristirahat dari rutinitas ini. Kalau g tiga bulan sekali, satu semester sekali pun lumayan.


Berita baiknya, aku takut jarum suntik. Ternyata aku takut juga sama orang yang berdarah-darah. Kalau menjadi seorang dokter berarti menjadi pembaca dan penghafal yang baik, aku g tahu gimana aku belajar sementara aku bukan pembaca yang setia. Belum lagi menghafal ribuan nama-nama asing, penyakit-penyakit, dan macam-macam obat yang akan dipraktekkan pada manusia. Untungnya sekarang ini pelajaranku cuma ngitung angka satu sampai sepuluh aja. Wkwk.




Dengan begini aku tahu bahwa semua hal yang kurang baik akan baik, paling tidak biasa saja pada akhirnya, jika ditanggapi dengan berlapang hati. Kuncinya adalah bersyukur dan aku berusaha bersyukur setiap saat pada Rabbku. Dan yang membuatku lebih bahagia daripada sebelumnya adalah ketika ibuk berkata, “Bapak dan Ibuk tidak tahu harus berterimakasih seperti apa sama Gusti Allah kamu kuliah disana, nduk..”




Jika aku dianggap sok tahu, maka inilah aku. Aku sering menimbang-nimbang antara usaha yang ku lakukan dengan apa yang seharusnya aku dapatkan. Boleh orang mengatakan bahwa apa yang kita tanam adalah apa yang kita petik. Aku juga setuju. Tapi dalam ilmu statistik saja tidak ada sesuatu yang pasti di dunia ini. Apalagi soal kehidupan. Ada yang Maha Membolak-balikkan segala sesuatunya. Sekali lagi, aku selalu berusaha bersyukur. How far will you go bukan semata-mata masalah jarak, adalah usaha kita, adalah hati kita.




Hidup adalah sebuah perjalanan. Kita harus terus melangkah karena jalan yang harus dilewati masih panjang. Lelah itu biasa dan beristirahat sejenak bukan tidak boleh. Kita g pernah tahu esok hari akan berada dimana, bertemu dengan siapa, dan dengan keadaan yang seperti apa. Berusaha yang terbaik untuk hari ini karena besok adalah rahasia.


Baca Selengkapnya...

Argh!!!


kamu setia. itu kata kamu.
dan aku percaya. itu bohong. titik.

aku kuat. ini kataku.
aku meragu. selalu seperti ini. dan ini tentang kamu.

aku dan kamu. kata mereka, bodoh.

kataku, sangat amat bodoh.
ternyata butuh waktu lama untuk sadar. kamu itu jahat.


apakah jatuh. apakah jatuh cinta.
argh, dengan kamu keduanya sama saja.

Baca Selengkapnya...

Bersuara dengan Pena

Aku ingin belajar menulis. Sungguh. Membaca karya orang-orang yang pandai mengungkapkan isi pikiran dan menggambarkannya lewat kata-kata membuatku ingin juga bercerita.
    Hanya kadang awal yang ku punya tidak cukup meyakinkanku untuk melanjutkannya...



Baca Selengkapnya...

Status Update Ujian MPC

Dua minggu yang berat. Gimana enggak, ujian akhir di semester empat yang kurang persiapan. Ya kurang ngerti materinya, ya kurang pertemuannya sama si dosen, ya masih males-malesan, dan ya ya ya, intinya aku masih belum siap. Sedikit curhat masalah kuliah ini. Hehe..


Aku beruntung masuk ke salah satu sekolah kedinasan di Indonesia. Dan jurusannya pun sangat “mengasyikkan”. Apalagi?!! Jurusan Statistik. Walah-walah, tadinya g nyangka bakalan masuk kesini. Tapi kita g pernah tahu rencana apa yang sudah Allah siapkan buat kita. Bayanganku waktu di SMA dulu, jurusan yang cocok buatku ya g jauh-jauh sama biologi. I love it. Beneran suka. Atau paling g ya kimia lah. Ini cinta kedua saya dalam pelajaran. Tapi pucuk di cinta ulam tiba (g nyambung, biarin ah..) ternyata aku nyasar di sini. Soal nyasar diceritain kapan-kapan aja..


Di tingkat dua ini, ada salah satu mata kuliah yang HOT banget.
Metode Penarikan Contoh. Bagi yang g tahu, ya “sampling” lah. Hmm.. kalo masih g tahu juga ya, semacam pelajaran ngambil beberapa sampel dari suatu populasi. Kelihatannya gampang kan??!! Yang jelas, belajar mata kuliah ini bikin encok pegel linu. Ngitungnya luar biasa banyak. Kasusnya ruwet, membingungkan. Mata pedes. Rumusnya sampe bisa dibikin rujak. Hadooo... *sedikit di-lebay-kan ^.~




Nah, disini menariknya. Karena aku salah satu warga aktif di facebook, sebuah ide muncul menjelang ujian metode Penarikan Contoh a.k.a MPC ini diadakan. Malam sebelum ujian, aku ngumpulin beberapa curhatan teman-teman berupa status di facebook. Hiahaha.. just for fun. Apalagi statusnya lucu-lucu dan menyeramkan. Daripada g diabadikan sama sekali. Lagipula, selama dua semester menghadapi mata kuliah ini, status-status di facebook selalu bikin nyengir.. ^^


__mereka yang bersemangat__
*si L: Jadikan blajar selezat coklat,, hemm, enaak,, :9 ga kerasa wktu cpat blalu,, ikhtiyar n doa hrz seimbang.. :)


__begadang ni yee__
*si Y: Rabb,bla mmg q blm bs mmnuhi hak2 jasmani bdanq,q mhon ampunan-MU, nmun hmb mhon,izinkn hmb bljar MPC mlm ni...T_T
*si M: Gaweane wayangan ki gek piyeee.... =P
*si H: Tengah malam sudah... Tp, MPC nya tetep minta perhatian terus nich... OK, dgn diiringi lagu2 penyemangat dari shouhar & izzis (biar g ngantuk mksudnya ).. Sekuat tenaga mari berikan perhatian lebih ke MPC malam ini dan besok .... *Status ini dibuat dalam keadaan stngah mabok rumus mpc* mav, kalo menggangu...


__ada yang masak juga__
*si E: Ngg0reng rumus njuk bar kui dsambel..


__butuh pertolongan__
*si D: Aduh... Gara2 MPC kepalaku mules, perutku pusing, mataku laper, leherku haus. Ahh.! Kapan semua ini berakhir. Wes geje iki...
*si I: hufffttt pengen teriiaaaakkkkk,, saaaayyaaaaaaaaaaaaaaaa down


__teteup__
*si K: pacarq penyemangatku... semangat semangat semangaaatt.. ^,^


__ada yang pusing beneran kayaknya__
*si R: "........An important application of Multi phase sampling is the use of information obtained at the first phase as supplementary information to provide more accurate estimates( by the method of regression or ratio), of the mean, totals, etc., of variates obtained only in the second phase"[UN,1950]....(SLIDE MPC)...


__udah beneran gila__
*si I: TUHAN TOLONG SAYA MENGHADAPI MONSTER MPC ,, gw gilaaaa


__si R update status lagi__
* now playing..RHOMA IRAMA "BEGADANG"...mbuahahah,,,,,,


__ada yang jadian juga ternyata, ckckck__
*si EY: is no longer listed as single. E** *ul**** H. S****** is in a relationship with Metode Penarikan Contoh II now! >,<




__dan menjelang pagi__
*si M: Eh..ud pagi.. Mata ud ky ditonjok aja....
*si D: Dan akhirnya saya pun tumbang dg materi mpc yg msh mengambang dan berlari2 d otak saya..Ckckck




Hmmh.. dan 2 x 120 menit dalam sehari ujian bikin kita capek luar dalam.


__setelah ujian, ada lagi yang update status__
*si HT: pusink berat..


Begitulah. Hmm. Aku sendiri g update status malam itu. Takut terlalu heboh, trus jadi gempar. Wkwkwk.. intinya adalah, encok, eh salah, intinya adalah kerja keras. G siap seperti apapun aku, begitu baca status mereka, jadi semakin termotivasi. Mengeluh itu kan biasa, namanya juga manusia. Iya kan??!! G nyerah buar berusaha dan g lelah buat berdoa.




















__kalau aku update status waktu itu__
* ketiduran (-__-) 

Dasaaarr!!

Baca Selengkapnya...

Gerimis, Abi, dan Aku

Beberapa bulan sebelum Abi menghilang. Masih ingat dengan jelas.

Teras rumah Ima, jam setengah lima sore.

“heh, Tan, jangan ngelamun ah! Ntar jadi nenek-nenek!! Manisnya ilang lho... ”

“kamu jangan ngrayu, Bi...”

“kamu itu suka gerimis kan? Hmm... suka jalan di bawah gerimis juga?! Waktu itu kamu pernah bilang kalau gerimis sedang menyatakan cintanya pada bumi, kita hanya perlu diam. Menikmati setiap rintik yang ikut membasahi hati kita. Dari gerimis, kamu ketemu cinta. Eh, iya g sih Tan?”


Aku melihat langit mendung. Sengaja menarik nafas lebih panjang dari sebelumnya.


“Waktu pertama kali kita ketemu juga ya, Tan? Tiba-tiba aja ketemu kamu di Shelter Matraman. Habis turun bareng dari Busway, eh pas mau jalan lagi ternyata malah hujan deres banget. Kamu tahu g, Tan? Waktu itu.. aku ketemu cinta...” Abi mengenang masa pertama kali dia bertemu denganku.


Suasana ini. Gerimis ini. Aku suka. Sedikit terlintas bayangan seseorang yang membuat jantungku berdegup kencang. Dan dihadapan Abi, aku cuma bisa diam. Dengan begini akan jauh lebih baik. Daripada memancing pembicaraan yang akan menyulitkan diriku sendiri.
“Aku mau kamu menungguku”, Abi tiba-tiba menembakkan kata-katanya. Tanpa basa-basi.


“Aku butuh sedikit waktu untuk membuktikan diri. Setelah itu, aku mau bener-bener serius sama kamu..”


Rintik yang jatuh di tanah semakin lama semakin rapat aku lihat. Hampir tidak menyisakan ruang kering lagi.


“Bi, aku g bisa janji apa-apa ke kamu. Aku g tahu besok akan ketemu siapa. Kamu juga g tahu kan Bi bakal ketemu sama siapa? Janji cuma akan menciptakan simpul ruwet yang g tahu bisa kita urai atau g di kemudian hari. Dan aku sudah lelah menghadapi simpul... ”





















Hatiku memang menanti gerimis. Tapi bukan ini. Maafkan aku, Abi...
Baca Selengkapnya...

Aku Punya Cerita


Sepenggal kisah..


Tentang sebuah masa yang menemaniku tersenyum sepanjang usia...



“Nduk, yen dolan ndang mulih lho ya.. rasah suwe-suwe..”
Ini ibukku. Nomer satu seluruh dunia.


“Tak lebokne pesantren lho yen jik nakal..”
Ini bapak. Ancaman jaman masih kelas empat SD. Aku sayang bapak.

“Nduk, setelne TVRI Nduk, campursarine Cak Dikin..”
Almarhumah simbah.


“Mbak Ita, ayo dolanan pasaran...”
“Lhoo, Aku sailor jupiter Mbak.. kowe dadi taksido bertopeng wae...”
Adikku yang cerewet. Kiki.


“Mbak, mbok Aku ditukokne anak-anak’an kertas to.. sing ning warung pojok kae lho..”
“Teletabise wis main po durung, Mbak??”
Dek Ela. Waktu dia masih TK.


“Eh, rasah les yok, dolan ning nggone duwik. Mancing ning blumbange de’e...”
“Ngko mulih sekolah golek talok ya.. ning kebon kosong neh wae..”
“Heh Nov, tanding gobak sodor!! Sing wedhok-wedhok nglawan cah lanang-lanang. Pas istirahat nas-ke lapangan ya.. selak dinggoni cah kelas enem..”
Teman-temanku SD.


Aku masih bocah. Menyenangkan sekali jadi anak kecil.
*terutama jadi aku, haha, jangan mupeng yaa..


Ehm, ada yang ketinggalan
“Pak Bolong, bakso ojeke limangatus yaa.. Nganggo saos karo sambel..”
Bocah nakal. ^^






Terimakasih karena telah bersedia mengajariku berenang sebelum menulis. Aku akan menemukan banyak orang yang bersedia menulis untukku, tapi tidak berenang untukku..























Sepenggal ini membuatku bahagia...




Baca Selengkapnya...