yang Tidak Sampai





beberapa tahun lagi... 


mungkin kita sudah sama-sama dewasa, dan mengerti 
mengapa Tuhan mempertemukan kita dengan cara seperti ini




yang tidak sampai, biarlah...






pict from here
Baca Selengkapnya...

Pulang



Assalaamu'alaikum wr wb 



Hari Minggu kemarin saya lagi-lagi bertingkah bodoh di depannya. Selalu saja menangis tanpa alasan yang jelas. Saya tahu dia memperlihatkan potongan akhir film itu agar saya yakin kalau film itu bagus. Mengharukan. Dia bilang saya akan menangis. Dan tentu saja. Tepat sekali tebakannya. Pinjam bahunya. 


Saya kangen rumah. Entahlah. Sudah Berapa lama saya tidak pulang. Terakhir saat lebaran kemarin. Belum lama sih, buat orang lain. Tapi buat saya, sangat lama. 


Beberapa hal sangat menyita perhatian. Bukan hanya itu. Hampir seluruh waktu saya tercurah untuk kuliah. Kali ini harus seserius mungkin. Saya ingin lulus tepat waktu. Mungkin yang pertama membuat proposal. Dan saya sadar, kompre, mata kuliah mematikan, skripsi yang sebenarnya, seminar, sidang, dan rapor tingkat 4 masih menunggu di depan. 


Buat saya sekarang, yang penting berusaha sebaik-baiknya. Dan tidak terlalu banyak mengeluh akan sangat membantu.








Lama sekali nggak nulis di sini. Lapak tersayang. Hehehe. Nggak cuma kengen rumah, saya juga kangen kamu. kangen cuap-cuap nggak jelas disini. 


Tanggal 25 kemarin milad bapak. Entah kenapa, waktu di telpon dan ngobrol dengan bapak, saya malah jadi sedih. Entahlah. Sepertinya banyak hal yang saya lewatkan begitu saja. Meskipun nggak cerita secara langsung, saya tahu ada sesuatu yang sengaja tidak diperlihatkan pada saya. 


Bapak, banyak hal yang ingin saya katakan selain selamat milad waktu itu. Saya kangen.












pict from here
Baca Selengkapnya...

The Story


























Baca Selengkapnya...

Hari Ini dan Kamu

rindumu, mendung meneduhi panasnya berjalan kaki di samping pom bensin dekat kampus.


sekarang hari jumat. tadi pagi kita jogging ke monas. melempar senyum satu sama lain. senang sekali. seperti ini aku ingin bersamamu. melewati besok pagi, lusa pagi, dan besoknya lusa pagi.


aku ingin menangis, yang kedua untuk hari ini. jangan bilang -seandainya nanti bukan kamu...- itu sedih sekali. tapi bila memang benar, kita pernah saling menyebut-nyebut nama dalam doa.






















percayalah...
Baca Selengkapnya...