Kita

aku percaya cinta itu merah muda. lalu aku bertemu kamu yang jatuh cinta dengan jingga. aku pikir ceritanya sampai disitu saja. nyatanya, selalu ada "kita".



kamu tidak serumit aku. tapi, butuh waktu untuk selalu mengerti kamu. berminggu-minggu, windu, atau entah sampai aku punya cucu. yang aku tahu, akan ada pelukmu untukku memulangkan rindu.






Baca Selengkapnya...

Pagi ini dan Habibie

saat membuka mata pagi ini, yang diingat hanya kilasan mimpi semalam. aku akhirnya penempatan, di Kalimantan. yah, meskipun kenyataannya nanti akan entah di pulau apa.


mas, pagi ini Jakarta dingin. kalau tidak salah tebak, siang ini juga akan mendung seperti kemarin. baru dua bulan ditinggal saja, panasnya Jakarta sekarang jarang kelihatan. oiya, aku sayang kamu. kita jangan sering berantem ya, biar sayangnya nggak seperti cuaca.


umm... atau malah justru berantemnya kita yang bikin rasa sayang itu selalu ada ya. soalnya setelah adu argumen dan adegan ngambek-ngambekan, justru malah banyak hal spontan yang menunjukkan rasa sayang kita satu sama lain. ah, entah lah.



dua hari yang lalu aku nonton film Habibie dan Ainun. melodrama sederhana, tapi entah kenapa, aku mewek juga. aneh kan? di banyak bagian aku menangis. saat Ainun sudah meninggal saja, aku masih menangis waktu Habibi mengatakan "gula pasirku..." lalu kalimat demi kalimat yang diucapkan Habibie (asli) membuatku semakin terharu. lebay ya? nggak ah.


baru setelah nonton filmnya, aku baca surat asli dari Habibie kepada Ainun yang ditulis di bukunya.


aku mulai kagum dengan laki-laki ini.



Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti. Kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja.


Lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi. Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.


Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada.


Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.


Mereka mengira aku lah kekasih yg baik bagimu sayang,  tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yg baik.


Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.


Selamat jalan. Kau dari-Nya dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada. Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku.



B.J. Habibie










aku ingin jadi bidadari surga buat kamu. sungguh.
Baca Selengkapnya...

Let's Simplify This



Beberapa hari menjelang salah satu momen penting dalam hidup saya. Tapi saya masih di sini, Jakarta. And doing nothing. Beberapa kali sempat terjadi konfrontasi antara saya dan... Entahlah. Setelah sekian lama, kamu tetap mahkluk paling cuek. Atau saya saja yang terlalu memaksakan diri. Dengan alasan sedang kedatangan tamu bulanan, kemarin saya meluapkan segala kemarahan saya ke kamu. Masalahnya selalu sama. Itu itu saja. Dan kamu tetap batu yang mental dengan gempuran kata-kata. Let's simplify this, honey. Menurutku komunikasi itu hal terpenting. Dan meluangkan sedikit waktu untuk menghubungiku itu mudah. titik.



October 2012.

Baca Selengkapnya...

Oh My Weight

Dulu entah kapan, saya suka banget ngeblog. Dan entah sejak skripsi kapan juga minat saya berubah haluan.


Oke. Besok saya mau mulai senam lagi. Everyday selama masih punya waktu di Solo. Yayaya. Saya udah gembul banget sekarang. Yayaya. Itu gara-gara saya kebanyakan cemal-cemil nggak jelas di rumah. Padahal baru beberapa hari liburan, berat badan jadi melambung tinggi angkanya. Bahkan di timbangan pun udah ganti digit depannya. Aaargh.


Jadi waktu kuliah dulu, tes masuk kampus saya ada semacam tes kesehatannya. Daaan, berat badan saya aduhai. Seberat mbak prety asmara kayaknya.


Lalu rutinitas di Jakarta bikin saya banyak berolah raga. Jasmani rohani. Misalnya naik-turun tangga kosan, naik-turun tangga kampus, sampai naik-turun tangga transjakarta. Nggak cuma itu, karena nggak ada motor, saya juga harus naik angkutan umum kalau mau pergi kemana-mana. Bayangkan kalau itu taksi blue bird yang adem. Nah giliran naik angkot atau metromini, udah panas, rame, polusi sana-sini, berisik, penumpang penuh, berdiri sejam lebih, maceeeeeeeettt pula. *curhat*. Belum lagi pelajaran di kampus yang melulu ngitang-ngitung. Ujian yang bikin rambut tebel saya jadi tipis dkk dll. Kesimpulannya, berat badan saya turun 11 kg dalam waktu 2 tahun.


Lalu di tingkat 2 juga, saat mencapai berat badan ideal versi saya, saya punya hobi baru. Yap, minimal seminggu sekali saya senam aerobic. Awalnya yang ada di pikiran saya, ini senam pasti gaya ibuk-ibuk punya. Ternyataaa, emang iya. Tapi instrukturnya bikin saya semangat. Selain senamnya yang bikin pingsan kecapekan, ada semacam perasaan seneng kalau lagi senam. Kalau lagi suntuk atau bosen sama rutinitas harian, saya biasanya ikut senam juga meskipun bukan jadwal saya. Dan hasilnya, sampai lulus berat badan saya nggak pernah melambung tinggi lagi.


Tapiii, baru 10an hari libur setelah kelulusan saya nambah 6 kg dari berat saat kelulusan -yang notabene udah nambah 3 kg dari berat ideal tadi- :| Ter la lu. Saya sedih, terpukul, marah, kecewa, dan tetap cemal-cemil seenaknya. Hiks hiks. Jangan tebak berapa angka-angka yang ada di cerita saya. Percayalah. Saya pengen ikut senam lagi mulai besok.


Maka, saya menerima tawaran seorang teman buat ikut aerobic, BL, yoga, dkk. Bismillah, besok daftar.







nb: gambar dari google
Baca Selengkapnya...

Apa Ya Namanya


13 November 2012. 



Jadi, hari ini sibuk banget di rumah. Waktu aku bangun, budhe lagi ngiris-iris macem-macem di dapur. Bikin "terancam" (semacam sayur urap di Jakarta tapi dengan sayuran mentah), bikin sayur asem-asem, ngegoreng ini dan itu. Dengan keadadaan setengah sadar, aku ikut nimbrung sebagai bentuk pengabdian pada acara siang ini. 


Semalam aku nggak bisa tidur. Lalu sebuah sms masuk mengabarkan kalau kamu sebaliknya. Entah sampai jam berapa, akhirnya aku memaksakan diri buat merem sebentar. Kalau enggak, bisa-bisa kelihatan kusut dan jelek nanti, kata si Sari.



Jam 11 mereka akhirnya dateng setelah perjalanan 5 jam dari Lasem. Ibuk bilang, aku belum boleh ketemu mereka dulu. Pura-pura sembunyi di dapur dengan alasan adat istiadat. Wkwk. Nah, setelah dipanggil, baru aku boleh masuk ke forum untuk ikut ngobrol dan mendengarkan. 


Ruang tengah rumah jadi tempat rapat hari ini. Ada om dan tante dari pihak bapak, tiga tetua, dan si budhe. Tamu dari Lasem ada 7 orang dengan 1 juru bicara. Yang menarik bapak-bapak yang jadi juru bicara ini. Lucuuu banget. Bikin suasana jadi cair sampai meleleh.


Kurang lebih 2 jam silaturahim berjalan. Banyak candaan keluar dari bapak-bapak sesepuh yang ikut menjadi undangan. Kesimpulannya, hari ini banyak tawa, dan cinta. Hihihi. 


















Yapp. Hari ini point of few dari acara adalah aku dan kamu. Beberapa bulan kemarin, kamu selalu bilang kalau bulan November akan silaturahim ke rumah. And I know, you're a man who keep your words. Thanks Rabb for this beautiful and unforgetable moment.





From this moment. Novita dan Arga. 13 november 2012. 

Baca Selengkapnya...

Pertanyaan






Aku takut bertanya padamu setiap hari. Takut jika semua pertanyaanku itu mengganggumu . Takut kalau harus membuatmu menyiapkan basa-basi buatku. Takut jika kamu mati bosan.






Padahal kamu memintaku setiap hari menemanimu. Padahal jarak menganga diantara kita.
Baca Selengkapnya...

Kamu

aku menemukanmu tiba-tiba. dan sejak saat itu, ada banyak kembang api meledak di semestaku. apa kamu tahu? hampir tiap hari aku jatuh cinta padamu. terimakasih Rabbku.























udah nggak tau berapa banyak postingan dengan judul ini lapak gelap.
Baca Selengkapnya...

Wisudaku

Alhamdulillah, 6 Oktober 2012 kemarin saya diwisuda. Penantian panjang sejak saya mulai masuk kuliah :p Hari ini bukan berarti akhir, tapi sebuah awal pada lembar hidup saya berikutnya.


























































Baca Selengkapnya...

Wanita Gilamu




Mungkin kamu berfikir bahwa aku wanita paling gila sedunia. Bagaimana bisa kamu memberi keputusan untuk mencoba membangun hubungan dengan orang yang belum kamu temui. Malam ini, aku meminta kepastianmu. Kamu harus bertanggung jawab karena membuatku terlalu mengagumimu.  




Sumenep, 15 Maret 2011 
Aku ingin jadi lautan, yang memeluk pantaimu erat.
Baca Selengkapnya...

Setelah Sidang Skripsi

Hai lapak gelap... udah nggak sabar nulis lagi di sini.

Ada satu kabar baik lho. Akhirnya nyonya kamu ini sidang skripsi. hihihi. Jangan salahin dia ya kalau kamu jadi berdebu. Yaps. Mulai lagi yuk :)

Tepatnya hari selasa, tanggal 6 September ini saya lulus. Yah meskipun masih banyak tugas revisian dari dosen penguji, setidaknya saya lega sekali. Seperti ada ratusan kilo beban di pikiran yang terbang entah kemana. Intinya saya sekarang lagi senang.



dari kiri ke kanan: bapak dosbing, ibu penguji II, sayah, bapak pengiji I



bersama dosbing tercinta :)


Kata sahabat-sahabat yang nungguin di luar ruang sidang, saya nggak serius. Terang aja, mereka lihat saya ketawa-ketawa senyam-senyum dari dalam. Tapi, bukannya nggak serius ya sidang saya ini. Tapi, alhamdulillah dua penguji dan dosen pembimbing saya baiiiiiikkkk banget. Apalagi bapak dosbing, semangat banget ngasih masukannya. Makasih semuanyaaa :)



Dewi, sama2 habis sidang, legaaa banget. Ada lusi, ciprut, sama ranik. Beberapa sahabat yang setia nungguin saya di balik pintu 



Eka Angkasa Puri, sahabat seatap dan sehati. Sidang dia hari rabu nanti. Smangat ya brin,, nanti aku di garda terdepan yang bakal ngasih support kamu :)



satunya Eka, ada Ayuk ewer2. Hihihihi. sidangnya hari Selasa besok. Smangat ya nduk :)









Terimakasih, kalau nggak ada kalian semua, nggak ada saya yang seperti sekarang ini. Terimakasih. Bagian ini terlewati dengan baik, dengan sangat indah. Semoga foto-foto sidang thesis saya bisa segera nyusul. hihihii



Baca Selengkapnya...

Hey!

"Kamu tidak pernah jadi saya. Jadi jangan sok tau mengenai hidup yang saya punya. Jarak kita sepiring nasi. Kamu rendang hati, saya teri."


Sore itu, Latifah pergi meninggalkan Zahra.



Akhirnya tumpah juga.


















 "Saya benci kamu..."





nb: nggak tau mau nulis apah!
Baca Selengkapnya...

Lele Lela Olala

Malem ini dapet pempek. Tapiii, pengennya lele... huhuhu

Hampir tiap hari pertanyaannya sama. Buat anak kos seperti saya. Mau sarapan pasti tanya ke temen sekosan "mau makan apa...?" Udah agak siang temen saya gantian tanya "yang seger-seger apa yaa...?" Sorenya, masih aja saling tanya "kita mau makan apa nih...?"

Yayaya. Pengen bakso, tapi makannya soto. Pengen ayam, tapi dapetnya tempe. Pusing ya? Jangan ah. Jalan-jalan ke Lele Lela yuukk.



hmm... foto ini diambil saat menggeje bersama Brin. bingung mau makan apa sore itu


Buat kamu yang gak suka lele karena gak tahan sama bentuknya, bisa deh cobain makan di sini. Harganya terjangkau. Menu lelenya macem-macem. Oiya, saya nggak dibayar lho buat promosi. Tapi, beneran deh kalo mau nyobain lele yang enak, dateng ke sini aja.

Hohoho. Lama nggak posting makan-makan n jalan-jalan.Lumayan lah tempat ini jadi pilihan. Met nyobain ^^



yang ini namanya lele saraang... sarang apa ya? lupa! pokoknya namanya ada sarang-sarangnya gitu :D
Baca Selengkapnya...

KFC dan Skripsi

Haiii. Lagi pusing mikirin skripsi yang tak kunjung ada pencerahan? Tambah pusing gara-gara udah liat temen2 udah pada mau selesai? Yakk. Problem kita sama *atau jangan2 ini cuma masalah saya aja ya* wkwk

Beberapa hari yang lalu, saya suntuk luar biasa di kosan. Karena uang ID udah cair, setelah kekeringan dompet yang mencekik leher, saya pengen jalan ke suatu tempat. Sebenernya kemana aja sama, saya cuma pengen keluar dari rutinitas saya yang cuma buka-tutup lepi ngeliatin skripsi. Hehehehe Lalu saya pergi ke kfc di daerah kampung melayu. Dulunya, tempat ini buka 24 jam. Mungkin karena ada kasus "berdarah" oknum calo penumpang yang melukai salah seorang supir angkot, tempat ini jadi tutup lebih awal.

Percaya?


Jangan percaya. Sya sedang asal-asalan cerita. Kejadian berdarah memang ada, tapi kejadiannya jauh setelah kfc memutuskan tutup sebelum jam 10 :D wkwk

Karena saya sayang skripsi, yang sudah seperti anak kandung sendiri, makanya saya bawa lepi. Niatnya cuma pengen nongkrong sambil makan, eh kebalik. Tapi, jatuhnya ngerjain skripsi juga. Tapi, ini yang bikin beda. Saya yang katrok dan nggak pernah ngerjain tugas di tempat nongkrong (selain di kosan), betah banget. Mungkin karena Jakarta lagi panas-panasnya, dan di kfc jelas lebih adem daripada di kos. Lumayan lah, dapet dua-tiga lembar di bab 3. Itu pun cuma benerin matrik2 yang nggak bisa kebikin kemarin karena belum punya MathType.

Hehehehe Sampai pengunjung tinggal 1 orang yang juga lagi ngadep lepi dan beberapa orang yang lagi nungguin pesenannya, saya belum beranjak. Lalu ada sms "jam 9" dari dia. Yahhh... Udah jam 9 aja. Padahal saya sedang sangat menikmati malam ini.

Tapi okelah. Kalo emang lagi suntuk sama rutinitas yang itu-itu aja, hal sederhana macam yang saya lakukan ini bisa jadi solusi. Nggak ribet dan terbukti bisa bikin fresh pikiran lagi. Intinya sih, bukan di kfc-nya, tapi ganti suasananya.






Buat yang lagi galau skripsi seperti saya, smangat yaaaa!!!! ^^/


Buat seseorang yang nemenin saya, terimakasih :) Meskipun jarang keluar berdua, saya tetep kok sayang sama kamu. qiqiqiqi. Hmm, semoga new job kamu di Solo bikin kangen sama Jakarta yaaa



Baca Selengkapnya...

Hei Nona-Nona!!!

Assalaamu'alaikum :)

Hari ini ceritanya saya lagi duduk-duduk sambil baca beberapa artikel tentang structural equ... hmm... ya itulah. di depan saya ada sepasang teman kampus yang juga melakukan hal yang sama. Nah, yang bikin saya agak terusik ini karena ada teman lain yang juga sedang ngobrol dengan asiknya de belakang tempat duduk saya.

Sebenernya, ngobrol juga nggak ada yang ngelarang. Tapi, konten obrolan mereka itu lho yang tiba-tiba bikin saya agar gimana gitu. Jadi sebut saja yang satu dengan nunung dan yang satunya dengan depe. Jadi, si nunung curhat masalah alur ketemuannya dia sama pacarnya. Lalu si depe dengan semangatnya ketawa-ketiwi karena cerita tersebut. Kelihatannya si depe juga terpancing buat cerita masalah cowoknya. Lalu mulailah obrolan yang bikin saya pindah tempat.

"Hmm, kalau pacarku itu kerja di *** ***** (salah satu direktorat di kementrian Indonesia). Baru lulus aja gajinya sekian. Trus kalau dia lagi ke luar kota, aku di sms -ini lho, aku dapet uangnya sekian-. Ya aku kan belum jadi apa-apanya dia, ngapain sms2 berapa dia dapet duit". 

Itu kata si depe. Lalu si nunung menanggapi entah apa. Lalu saya dengar mereka berdua membicarakan tentang gaji. Tiba-tiba depe bilang lagi... 

"Ya tapi kita harus tau lah gaji mereka berapa. Wajib dong ya... Kan nantinya bla... bla... blaa...", kaya si depe lagi.


Ini obrolannya yang salah tempat atau posisi saya yang sedang nggak enak ya. Beberapa menit saya coba bertahan. Daaan, obrolan mereka tentang cowok-cowok mereka udah sampai di level "mengganggu".


Saya juga sering ngobrol banyak hal, termasuk di tempat umum seperti "perpustakaan", tapi saya tau diri. Mengingat kedua orang yang mengobrol ini terkenal alim dan tidak macam-macam, saya jadi geli sendiri tentang fakta tentang mereka. Hei nona-nona, saya juga bawel, tapi tau tempat. Nggak lucu juga masalah pribadi kita jadi konsumsi banyak orang.


Hari ini, saya jadi tau kebenaran pepatah "don't judge a book by it's price" huh!


Gini nih kalo lagi sensi maksain belajar. wkwkwkwk
Baca Selengkapnya...

Ke Depok

Saya menikmati tiap kali berjalan ke Depok. Naik angkot, pindah komuter line, kemudian jalan kaki. Bertemu banyak orang dengan kesibukan mereka. Kali ini keretanya tidak terlalu penuh. Untunglah. Allah baik sekali :)






Lalu saya menuju ke lantai 2. Tempat buku-buku referensi disimpan di perpustakaan ini. Perpus UI. Saya suka suasananya, deretan rak-raknya, bau buku lamanya. Saya suka.







Perut lapar. Berangkat dari Otista sudah siang dan perut belum terisi. Sampai di UI langsung cus ke perpustakaannya. Lupa makan, seperti bukan saya. Hehehehe. Lalu sambil menunggu kereta pulang, saya jajan kentang goreng. Enak deh ^^




Baca Selengkapnya...

Nggak Penting

buat kamu cepet bales sms itu mungkin nggak penting.
buat kamu cepet-cepet bangun dan bales sms juga mungkin nggak penting.
ngasih tau kalau udah bangun apalagi, sama nggak pentingnya.



buat kamu, mungkin lebih baik begini:


- karena bangun tidur itu masih ngantuk, waktunya mandi, siap-siap berangkat kuliah, atau sekedar leyeh-leyeh waktu nggak ada kuliah, jadi akan lebih baik sms siang aja. ya, siang. kalau bisa sore aja.


- karena cepet ngasih kabar itu... too weird, mengingat aku belum jadi istri kamu, it's okai. nggak sms juga ngak papa. - karena segala aktivitasku di fb kamu juga cuma begitu. ya anggap aja angin lalu.


- karena main dota lebih penting, lebih segalanya dari sekedar "hai" setelah seharian nggak saling menyapa, karena main dota itu separuh nafas kamu, jadi kalau ada yang bertanya "lagi apa?" yak. senyumin aja dia. biar mati sampai bosan.


sebuah hubungan itu, dibangun dari kata saling. saling yang mana, tiap orang paham posisinya.
Baca Selengkapnya...

Selamat Hari Senin, Semuanya

di rak buku saya ada yang beda. beberapa minggu kemarin, seseorang membawakan saya setumpuk buku. nitip, katanya. huaaahhh, jadi tambah panjang saja reading list saya. mungkin buku saya sendiri saja ada 10an judul yang masih jadi -have to read-, belum ditambah punya dia. aih, malasnyaaa sayaaaa (-__-!|)


ada kebiasaan yang ingin saya hilangkan. benar-benar menyita waktu saya akhir-akhir ini. semoga Allah membantu saya memecahkan segala kebuntuan yang selama ini membuat saya terlena.


tentang kuliah, jadwal wisuda sudah ditetapkan. tapi, skripsi masih begini-begini saja. hari ini rencananya saya mau ke UI lagi. mencari tembahan referensi sekaligus punya target merampungkan bab 2. hasil uji validitas dan reliabilitas tinggal menyerahkan pada dosen pembimbing. kuesioner yang tersisa masih saya koding dan sudah siap buat dientri. hmm. mungkin banyak teman saya yang berada jauh di depan. tapi, ya kita punya target masing-masing dengan deadline kita yang sama. selanjutnya, 12 Oktober semoga angkatan 50 bisa lulus semuanya. aamiin.


berbulan-bulan saya belum pulang lagi ke Solo. rasanya kangen sekali. pengen deh mengabur untuk sekedar merebahkan diri di kasur kamar yang kecil itu. tapi, sebelum semua kewajiban saya selesai, saya belum boleh pulang. paling tidak, sampai sekarang saya masih terus mengusahakannya agar selesai pada waktunya.


aaahhh. lama sekali saya nggak nulis >,< selamat hari senin, semuanya ^^
Baca Selengkapnya...

Pertemuan Kita Dulu

waktu itu, aku dan kamu ibarat dua orang yang berjalan berseberangan. kamu di sebelahku, tapi aku tak bisa melihatmu. aku di sebelahmu, namun karena terlalu ramai, dan kamu juga tidak dapat melihatku. 


lalu Tuhan dengan mudahnya memberikan persimpangan. dan tiba-tiba aku bisa mendengarmu mengisahkan sesuatu. melihatmu menuliskan sesuatu. dan merasakan kesepian mendalam yang menggantungi hidupmu. 


pun kamu. mungkin kamu bisa mendengar candaku melebarkan senyummu. melihatku melucu tentang apapun itu. dan merasakan harapan yang tak bisa kau tepuk dengan kedua tanganmu. 


aku menemukanmu tiba-tiba. entah lewat apa. padahal, rasanya baru kemarin membaca sederet tulisan kamu tentang seseorang. tentang jingga.


aku yakin kamu juga menemukanku tiba-tiba. entah bagaimana. saat aku kelelahan. lalu berhenti dan mencari entah apa.



di persimpangan itu, aku tahu kamu tergeragap. hampir tenggelam, tapi tak mau menepi. lihatlah. langit begitu tinggi. tapi banyak harapan sampai kepadanya. karena itu, bukankah mungkin kalau suatu saat harapan bisa jatuh. begitu saja.




di persimpangan ini, Tuhan mempertemukanmu denganku. jika suatu saat nanti harapanmu yang begitu tinggi itu jatuh, aku yang akan mengambilnya. kamu hanya perlu menyiapkan hati. agar harapanmu bisa kau tata kembali.




aku menemukanmu tiba-tiba. lalu kita terkait dalam ikatan yang tak masuk akal. cinta.








waktu itu,
aku hanya ingin mencintai kamu dengan melepaskan sebanyak-banyaknya keinginan untuk memilikimu..






tapi siapa yang tahu esok akan seperti apa.




















nb: lama gak nulis. jadi ingat hobiku baca status kamu jaman dulu. malam ini, sengaja membaca tulisan-tulisan lama kita, tulisanmu juga. hidup memang penuh misteri.




pict here
Baca Selengkapnya...

Mengabur

jam dinding saya masih kelebihan seperempat jam. sekarang jam 5 kurang seperempat.






banyak yang saya nggak ngerti. setumpuk keegoisan. pertanyaan tanpa jawaban. sepatah dua patah perhatian. semuanya sedang berceceran tak karuan. batas antara apa yang harus dan yang tidak seharusnya mengabur. seperti apa yang ingin saya tanyakan, saya nyatakan. mengabur.

bisa ke tempat ini nggak ya sekarang ini juga?
Baca Selengkapnya...

#30 30 Hari Menulis Surat Cinta

Tentang 30 hari menulis surat cinta. 


Honestly, saya bukan penulis (surat) yang baik. Seandainya setiap hari surat saya harus dikirim, banyak sekali yang tidak sampai tepat waktu karena saya kurang disiplin. Misalnya, banyak surat yang sudah saya buat berhari-hari, tapi terlambat dikirim ke kotak pos. Juga, ada hari-hari tertentu saya mogok nulis surat cinta, alasannya: malas. Ahh payahhh kannn. 


Semua surat yang saya tulis, saya tujukan kepada orang-orang yang berjasa untuk hidup saya dan untuk apa-apa yang mewarnai hitam-putih saya. Meskipun tidak benar-benar sampai, setidaknya surat ini kesemuanya datang dari hati #eaaaa Kalau saya sering bilang terimakasih, itu karena mereka berjasa dalam membentuk saya. Kalau saya sering minta maaf, itu karena saya sering sekali menyakiti hati. 


Termasuk mereka yang sangat kreatif, mengenalkan 30 hari menulis surat cinta kepada saya. Karena ini, saya jadi banyak mengoceh daripada biasanya. Saya bersyukur bisa lebih banyak meninggalkan "jejak", meskipun tak banyak yang mencarinya. 


Sekali lagi, meskipun lebaiii, surat saya datangnya dari hati lohhh :D
Baca Selengkapnya...

#29 Semangkuk Wedang Ronde

Assalaamu'alaikum 


Ada kalanya bahagia itu, minum semangkuk wedang ronde bersama sahabat jenaka. Berjalan-jalan di kota kelahiran, lalu nongkrong berduaan. Chit-chat semaunya, diselingi gojekan darah muda. 


Ada kalanya bahagia itu, minum semangkuk wedang ronde bersama keluarga. Muter-muter Solo dengan tujuan entah kemana. Dari rumah, perut kenyang tapi tetep pengen keluar sama-sama. Akhirnya, di tempat yang tak pernah dikunjungi lengkap berlima, kami kesotan sambil menikmati kolang-kaling, kacang, dan wedang jahe yang teramu apik dalam semangkuk wedang, ronde namanya.


Ada kalanya bahagia itu, minum semangkuk wedang ronde bersama dia. Saling melempar canda, saling berkerling mata. Namanya juga cinta, sekedar ronde pun bisa bercerita.




Well. Terimakasih wedang ronde :)



Baca Selengkapnya...