Jingga

bukan waktu yang menjawab
tapi kita


mencuri sekelumit nikmatNya. maafkan. hari ini hujan, dan aku daun jambu muda mencium bau tanah basah. nyaman sempurna. kita mengaitkan tangan saat kesepian. merapatkan pundak menjalani kehidupan. tentang kita, jangan tanya lagi ini semua salah siapa. asal kamu tahu. jatuh cinta tak pernah seindah ini rasanya. 

Baca Selengkapnya...

Ibuk

Sudah lebih dari 3 tahun, ya buk... Apa pagi masih sama seperti saat aku masih tinggal di rumah? Seandainya aku lebih cepat dewasa hari ini, dan ibuk tidak harus membantu bapak di pasar... Seandainya ibuk tidak perlu bangun jam 3 pagi setiap hari untuk membongkar batuan es yang akan dibawa bapak ke pasar... Seandainya ibuk adalah ibuk yang duduk manis menanti bapak setiap pulang dari pasar... ah sudahlah. Bukankan memang itu pengabdian yang ibuk berikan untuk bapak, dan kami. Pengabdian demi cinta yang ibuk sebut “keluarga”.

Bapak berwiraswasta di salah satu pasar di Solo. Penggilingan daging. Tidak besar, tapi cukup untuk membuat tiga anak ibuku memiliki pipi yang tembem, dan masa kecil yang bahagia. Usaha bapak dimulai sejak anak pertama masih balita, aku. Dan sampai hari ini, bapak dan ibuk masih setia pada tempat itu. Menjemput rezeki.

Kami keluarga sederhana. Bapak dan ibuk hanya punya ijasah SMA. Kuliah bapak tidak tamat kuliah karena bayi yang dikandung istrinya lebih membutuhkan perhatian daripada tumpukan buku pelajaran. Bapak memutuskan bekerja. Masih serabutan, sampai akhirnya bisa mulai membuka jasa penggilingan daging. Ibuk setia mendampinginya.




Mempunyai 3 orang anak. Beberapa tahun yang lalu, ibuk masih bersikeras mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian, selain tetap membantu bapak kerja di pasar. Beberapa kali bapak marah-marah. Maksudnya, agar pekerjaan cuci, beres-beres, dan membersihkan rumah dikerjakan orang lain saja. Sering sekali ibuk sakit karena kecapekan. Kepayahan.



Anak pertama bandel sekali. Bukannya fokus sekolah, malah ikut organisasi ini-itu. Jarang berprestasi. Tapi sedikit beruntung, kata ibuk. Anak kedua pendiam di sekolah. Berprestasi, dan pemarah. Anak ketiga, bandel. Tidak pernah mau makan sayur. Kadang, ibuk yang sering disalahkan bapak karena hal itu.
Pernah suatu kali aku membuat ibuk sangat marah. Sampai menangis. Sering malah. Sampai sudah di Jakarta pun, anak tidak tahu terimakasih ini kadang masih bisa-bisanya membuat ibuk kecewa. #Memangnya kamu lahir dari batu?

Ya Rabbi, Tuhanku Yang Maha Tahu, maafkan aku. Sungguh, ia wanita yang paling aku sayangi. Jika kemarin ada yang membuatnya bersedih, aku mohon berikan hari ini kebahagiaan sebagai gantinya. Jika kemarin banyak kekecewaan yang membuat beban hidupnya semakin berat, aku mohon berikan hari ini keikhlasan hati sebagai gantinya. Aku mohon, sayangilah wanita yang setiap hari diam-diam mengirimkan deretan doa untuk bapak, untukku, dan kedua adikku. Berikanlah ia kebahagiaan di dunia ini, dan suatu saat nanti di tempat yang jauh lebih baik dari dunia ini. Agar ia tak perlu lagi bangun jam 3 pagi, letih bekerja di pasar, dan lelah karena hidup. Engkau Maha Mendengar, Maha Mencintai dan Memelihara, aku mohon, kabulkanlah doaku.


Ibuk, maafin Ita ya... Seandainya bisa setiap hari dimarahi ibuk, tak apa. Asal ibuk selalu sehat. Buk, masih ingat waktu vespa bapak mogok waktu aku mau berangkat sekolah pas SD? Waktu itu ibuk mengayuhkan sepeda federal untuk mengantarkanku ke sekolah. Tidak ada boncengan sepeda, aku duduk pas di belakang stang, di depan ibuk.  Ah. Harusnya aku tidak semanja itu. Ibuk jadi capek. Maaf ya buk.

Oia, maaf juga karena tidak bisa masuk SMP 4... tapi SMP 3 juga bagus kok. Buktinya Ita bisa masuk SMA 3. Masuk IPA seperti yang ibuk pengeni. Sayangnya Ita nggak pernah bisa dapet ranking. Maaf ya buk.

Ibuk, maafin juga karena Ita nggak bisa masuk ke kedokteran. 2 tahun masih belum cukup ternyata. Ita benar-benar minta maaf. Padahal Ita tahu, ibuk pengeeeen banget liat anaknya jadi dokter. Maaf ya buk. Tapi, setahun lagi Ita akan buktikan. Kalau bapak dan ibuk bisa tersenyum liat Ita pakai toga. Bulan Oktober tahun depan. Ita janji, sekeluarga akan berkereta ke Jakarta, dan Ita wisuda.


Buk, meskipun Ita nggak bisa jadi dokter, tapi Kiki bisa, kan? Ibuk tahu nggak? Allah sayang ibuk. Allah sayang bapak, sayang Ita, sayang Kiki, sayang dek Ela. Allah sayang keluarga kita.


Ibuk, Ita sayaaang banget sama ibuk.
Baca Selengkapnya...

Menantikan Adzan

Menunggu adzan maghrib. Manusia punya banyak cara bertemu Tuhannya. Sore ini saya sudah wangi. Keadaan hati juga sedang sangat bahagia. Ah, banyak yang ingin saya katakan. 


Allah, Rabbku. Terimakasih untuk hari ini. Besok saya tidak tahu, apa masih Kau percayakan umur. Terimakasih karena proposal saya diterima. Terimakasih karena ada keluarga yang tengah menantikan kedatangan saya beberapa hari lagi. Terimakasih karena telah mengirimkan seseorang yang sangat menyayangi saya, Mas Arga. Pagi yang masih putih, dan Jakarta yang ramai. Terimakasih.






Adzannya sudah. Saatnya bertemu. :)
Baca Selengkapnya...

Tadinya Ku Kira






tadinya ku kira, 
masih akan ada kamu 
yang marah-marah di ujung telepon karena aku tidak membalas sms-mu 


tadinya ku kira, 
masih akan tetap lama
mendengarkan ocehan tentang seharianmu bersama mereka 


tadinya ku kira, 
akan selalu ada waktu menunggu beberapa mms fotomu 
agar aku bisa menyimpannya, katamu 
dan tinggal membuka hp saja saat aku rindu 


tadinya ku kira, 
pertengkaran kita akan berujung seperti biasa 
kamu tetap memanggilku sayang, pun aku demikian


tadinya ku kira, 
kamu tetap memelukku erat. lalu menggenggam tanganku kuat-kuat


tadinya ku kira, 
kamu lebih bersinar daripada matahari 
meyakinkanku bahwa dunia tak pernah malam hari


tadinya ku kira, 
kamu adalah pelabuhan yang mereka sebut cinta sejati 
sampai suatu saat aku menyadari, kamu mulai menjauh dan lama-lama pergi 




tadinya ku kira, 
kamu sebagian dariku yang Tuhan janjikan menggenapiku 
sampai suatu saat aku mengerti, kamu sebatas lilin yang sebentar menerangi







tadinya ku kira, 
aku semacam pagi menemani matahari 
sampai suatu saat aku memahami, mengira pun, bisa menyakiti diri







nb: ini untuk sahabat saya. you must be happy. 
Baca Selengkapnya...

Mengopi with Love



Assalaamu'alaikum wr wb 


Hari Jumat kemarin melelahkan sekali. Nggak cuma karena acara jalan-jalan sampai malam yang saya lakukan. Tapi sekaligus momen terbebasnya saya dari mata kuliah terakhir UTS ganjil semester ini. Analisis Multivariate. MTV. Menakutkan sekali. 2 jam ujian kemarin bikin saya deg-degan setengah mati. Nggak pernah setegang kemarin selama ikut ujian lebih dari 3 tahun di kampus saya. 


Siangnya saya, Eka, Puteri, Rani, Nova, dan Yoga jelan-jalan ke Taman Anggrek. Rencananya memang mau ice skating. Yah karena saya udah nggak terlalu bersemangat awalnya, ya sembari menunggu Eka dan Yoga main, saya jalan sana-sini aja. Si Nova pulang duluan karena mesti pergi ke kos temennya. Jadilah kami bertiga (saya, Puteri, dan Rani) menggeje bertiga tanpa Eka dan Yoga. Iseng, kami mencoba salah satu tempat minum kopi yang ada di sana. Espresso. Euhh. Pahitnya ampun-ampunan. Tapi inilah kopi yang sebenarnya. Kalau saya biasa minum kopi sachet, jauh sekali rasanya dengan kopi asli ini. Betewe, favorit saya masih kopi sachet. Hahahaa.




Setelah beberapa menit kami ber-haha-hihi sambil ngopi, datanglah Eka dan Yoga. Senyum mereka menandakan sesuatu. Saya udah curiga kalau ada sesuatu. Hihihi. Yahh, apalagi? Begitu datang senyam-senyum berdua. Hiaaah, kami melewatkan satu momen berharga saat itu. But guys, we are happy for ur new relationship. qeqeqe..

Mengobrol dilanjutkan dengan acara goda-menggoda. Menggoda pasangan baru yang belum mau mengaku kalau ada 'sesuatu' diantara mereka. Nyaman sekali suasana seperti ini. Orang-orang yang menyenangkan, dan persahabatan yang hangat. Saya melalui tingkat 4 ini dengan suka cita bersama mereka. 




Alhamdulillah ya Rabb.


Hari-hari berat menanti di depan. Mungkin yang bikin stress bukan hanya MTV nanti. Masih ada kompre, skripsi, seminar, sidang, rapor tingkat 4, dan pengumuman kelulusan. Semoga semuanya berjalan lancar dan tepat pada waktunya. 

Oia guys, kapan-kapan kita ngumpul lagi ya... Nothing is sweeter than the togetherness we share. Sayang kalian tauge, hihihi..










Baca Selengkapnya...

yang Tidak Sampai





beberapa tahun lagi... 


mungkin kita sudah sama-sama dewasa, dan mengerti 
mengapa Tuhan mempertemukan kita dengan cara seperti ini




yang tidak sampai, biarlah...






pict from here
Baca Selengkapnya...

Pulang



Assalaamu'alaikum wr wb 



Hari Minggu kemarin saya lagi-lagi bertingkah bodoh di depannya. Selalu saja menangis tanpa alasan yang jelas. Saya tahu dia memperlihatkan potongan akhir film itu agar saya yakin kalau film itu bagus. Mengharukan. Dia bilang saya akan menangis. Dan tentu saja. Tepat sekali tebakannya. Pinjam bahunya. 


Saya kangen rumah. Entahlah. Sudah Berapa lama saya tidak pulang. Terakhir saat lebaran kemarin. Belum lama sih, buat orang lain. Tapi buat saya, sangat lama. 


Beberapa hal sangat menyita perhatian. Bukan hanya itu. Hampir seluruh waktu saya tercurah untuk kuliah. Kali ini harus seserius mungkin. Saya ingin lulus tepat waktu. Mungkin yang pertama membuat proposal. Dan saya sadar, kompre, mata kuliah mematikan, skripsi yang sebenarnya, seminar, sidang, dan rapor tingkat 4 masih menunggu di depan. 


Buat saya sekarang, yang penting berusaha sebaik-baiknya. Dan tidak terlalu banyak mengeluh akan sangat membantu.








Lama sekali nggak nulis di sini. Lapak tersayang. Hehehe. Nggak cuma kengen rumah, saya juga kangen kamu. kangen cuap-cuap nggak jelas disini. 


Tanggal 25 kemarin milad bapak. Entah kenapa, waktu di telpon dan ngobrol dengan bapak, saya malah jadi sedih. Entahlah. Sepertinya banyak hal yang saya lewatkan begitu saja. Meskipun nggak cerita secara langsung, saya tahu ada sesuatu yang sengaja tidak diperlihatkan pada saya. 


Bapak, banyak hal yang ingin saya katakan selain selamat milad waktu itu. Saya kangen.












pict from here
Baca Selengkapnya...

The Story


























Baca Selengkapnya...

Hari Ini dan Kamu

rindumu, mendung meneduhi panasnya berjalan kaki di samping pom bensin dekat kampus.


sekarang hari jumat. tadi pagi kita jogging ke monas. melempar senyum satu sama lain. senang sekali. seperti ini aku ingin bersamamu. melewati besok pagi, lusa pagi, dan besoknya lusa pagi.


aku ingin menangis, yang kedua untuk hari ini. jangan bilang -seandainya nanti bukan kamu...- itu sedih sekali. tapi bila memang benar, kita pernah saling menyebut-nyebut nama dalam doa.






















percayalah...
Baca Selengkapnya...

Hei Kamu!

jangan menangis!
ada yang masih harus kamu kejar hari ini


bukankah setahun lagi kamu ingin mereka berempat berkereta ke Jakarta?


ada yang masih harus kamu jalani sampai selesai
jangan bersedih!


lelah itu biasa
dulu saja ada deretan doa yang selalu kamu ucapkan diam-diam
dulu saja ada sehari tiap seminggu kamu berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 9 malam, 4 kali seminggu pulang jam 7 malam, dan persediaan isi pensil yang jumlahnya puluhan


demi apa?
agar hidup terus berjalan dan kamu tidak menjadi bodoh dalam ketidaktahuan




















maka kejarlah! maka belajarlah!




dan jangan menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain...




nb: hari ini kehujanan saat pulang dari kampus. jadi inget Lia, GO, aa' Ana, miss Yuis, bu Michele, mbak Hana Nita, Dimas, dan semua orang yang menemani saya mengejar mimpi saat itu. Terimakasih... Sekarang ada mimpi lain yang ingin benar-benar saya kejar dan kali ini harus dapat. ^^ terimakasih sekali lagi...
Baca Selengkapnya...

Sliced






kadang dengan keinginan sendiri pun dibuat tak mengerti
harusnya ada secangkir kopi malam ini


Baca Selengkapnya...

Masih Seperti Menunggunya

Assalaamu'alaikum wr wb



Secangkir coffeemix. Saya jadi suka minum coffemix semenjak sering membuatkan minuman ini untuknya. Meskipun nggak pernah bilang, saya tahu kalau ini minuman favorit. Mesti manis.

Segelas teh. Bening. Manis juga. Yang ini juga kesukaannya. Kalau sedikit saja kekentalan, nggak diminum sampai pagi.

Tongseng kambing dan semua yang berbahan dasar kambing. Saya hampir bosan sebenarnya makan tongseng. Paling tidak seminggu minimal 2 kali. Itu baru tongseng. Kata teman-teman, warung sate keroncong di Jatinegara enak buanget. Mbak enik juga jauh-jauh dari Bogor cuma buat makan sate di sini.

Putri yang Tertukar. Tiap pulang kerja saya tahu cuma ini yang jadi hiburannya. Tapi akhir-akhir ini karena ada Ku Pinang Kau dengan Bismillah jadi nggak bisa ngikutin lagi. Eh tapi dia pernah bilang kalau Almira mulai mboseni. Maaf, jadi malah langsung tidur begitu pulang.


***


Habis isya', pulang kerja dari warung sate keroncong. Pasti bawa nasi dan lauk pauk untuk saya dan teman seatap saya. Selalu. Kadang bawa ayam goreng sekalian sayurnya.Kadang sengaja keluar sebentar ke warteg sebelah kosan, beli kerupuk. Ya buat kita. Saya suka bikin coffeemix. Eka bikin teh. Kadang gantian. Kadang air putih. Setelah ngobrol sebentar sambil nonton Putri yang Ditukar, akhirnya tidur. Kadang ketiduran. Melihatnya kelelahan di usia yang senja, membuat kami banyak bertanya "Kapan istirahatnya..."


***

pertanyaannya terjawab hari ini...






tapi rasanya masih seperti menunggunya hampir tiap malam... :'





RIP simbah Suprih, simbah kos yang mengijinkan kami menemani hari-hari. Simbah yang baik, semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah. 








pict from here
Baca Selengkapnya...

Tingkat 3

Assalaamu'alaikum wr wb


Kampusku. Penuh kejutan. Yapp. Sudah sangat terbiasa dengan ketidakpastian mengenai ini itu.


Perasaan setelah terima IP di tingkat 3 ini campur-campur. Campur sedih, campur kecewa. Saya tidak mau menyalahkan siapapun kecuali diri saya sendiri. Ya mau bagaimana lagi, dengan target yang "segitu" saja tidak bisa mencapai. Eits. Tapi jangan dipikir target yang saya buat itu 3,5. Terlalu nggak sadar diri buat masyarakat kasta menengah seperti saya. Hahaha. :p


Kabar baik buat angkatan saya, semua mahasiswa naik ke tingkat 4. Mari berjuang sama-sama, kawan!!


20 mahasiswa tingkat 1 dinyatakan drop out. 14 orang tinggal kelas di tingkat 2. 14 mahasiswa tingkat 4  terpaksa menunda wisudanya tahun depan. Penuh kejutan. Menyakitkan.


Dari awal masuk kuliah, niat saya nggak muluk-muluk. Lulus tepat waktu dengan nilai berapapun hasil usaha saya. Dan setahun ke depan adalah waktu yang mesti saya perjuangkan lagi untuk merealisasikan niat saya tadi.


Tingkat 3, hmm...





PKL di Sampang, Madura



Well. Tingkat 3 yang menyenangkan. Tingkat 3 yang melelahkan. 3SK1, PKL Angkatan 50 ke Madura, Seksi Kuesioner, rapat till drop, Tugas Teknik Demografi tiap minggu, Piknik ke Taman Bunga Nusantara yang ke-2, seseorang di STAN. Huaaaahhhh...




Saat di Hotel Oval, Surabaya. hihihi. Jadi mc dadakan -__-





3SK1 jalan-jalan di Taman Bunga Nusantara





Keisengan




Baca Selengkapnya...

6 Oktober 2011






Hari ini pembagian IP jam 2 siang. Keputusan naik tingkat atau tidak. Buat mahasiswa plat merah seperti saya, terima IP berarti satu tiket untuk masuk ke jenjang berikutnya, kelas selanjutnya. Ada banyak kejutan. Siapa yang menyangka IP pertama yang saya terima di sekolah yang penuh "fenomena" ini kurang 0,01 mendekati batas IP yang selalu dibicarakan orang-orang.



Tingkat 4. Akan ada banyak pelajaran disana. Dan saya tidak mau kalah start dari teman-teman seangkatan. Minimal lulus, maksimal dengan nilai yang lebih baik dari tingkat 2. Agak overestimate mengingat saat  mengerjakan matkul Anareg (Analisis Regresi) dan ADK (Analisis Data Kategorik) saya super duper nggak bisa. Ya tapi siapa yang tahu kalau bapak dosen ternyata lagi ngantuk waktu ngasih nilai sehingga C bisa jadi B+. Hahaha #ngarep.com. Ya berharap boleh dong?!


Kemarin sore Boria udah mulai liqo lagi. Seneng deh ^^.. Seneng juga yuk Siti menikah, jadi ada bahan buat digoda-godain. Yuk Siti dari Palembang. Menggantikan Mbak Erya sebagai murobbi. Kalau disuruh ngumpul aja susahnya minta ampuun, tapi kalau udah bareng-bareng topik yang dibicarakan macem-macem,  kebanyakan melenceng jauh sama materi liqo. Nyleneh. Yang ke penempatan lah, yang ke nikah lah, yang curhat lah, yang lempar tangkap candaan lah, haha, seru pokoknya. 



Saya suka liqo. Jadi suka bermuhasabah sendiri saat ada  mereka. Jadi semacam mereka memegangkan cermin untuk saya. Jadi semacam pembanding buat diri sendiri. Hal baik yang mareka capai, semangat-semangat mereka, suka bikin iri. Suka jadi mikir kenapa saya terlalu nggak baik sama diri sendiri. Siapa yang tahu akan sampai kapan kita bisa tetap hidup. Dan sering sekali saya mendapati diri saya melakukan banyak hal sia-sia.



Oktober masih menyisakan seminggu kurang untuk liburan. Dan bener kata salah satu temen. Dunia nggak akan nungguin kita buat galau. Seminggu kurang bisa juga buat yang lain. Smangat yaaa!!   ^^  Semoga selalu disayang Allah, Novita :)




pict from here
Baca Selengkapnya...

Tentang






jika kesedihan adalah rasa yang mesti dimiliki tiap manusia, cukupkan  hatiku menerimanya dengan wadah ikhlas yang Tuhan berikan. Akan ku sesap sedikit demi sedikit ditemani mendung siang ini. 


Ada setangkai edelweis mini pemberian seseorang. Dan sebuah permintaan maaf, dariku.


Tapi aku sedang ingin mengobrol dengan Tuhan. Tentang pembagian IP besok siang. Tentang Ad-Dhuha. Tentang latihan senam seminggu dua kali. Tentang filosofi kopi. Tentang rencana ke Bogor. Tentang kepercayaan. Tentang alergi dingin atau apa. Tentang mengikuti kata hati. Tentang kejujuran. 




Ya Ghaffar Ya Rahiim, aku sedang bimbang...





pict from here
Baca Selengkapnya...

Menjelang Malam




dalam tiap kata, ada doa yang mengikutinya
dan doa-doa itu, menuntun kita menuju apa yang Tuhan mau


selembar kepasrahan ku letakkan antara dua sujudku
berharap tak bertepuk inginku menjadi seseorang yang lebih berarti




berharap aku dan kamu menjadi sepasang doa yang saling mengamini...






Semarang, 2 Oktober 2011. Saat sujudku tak menyentuh bumi-Mu, Solo-Jakarta.
pict from here
Baca Selengkapnya...

October

Pletak pletok. Raket nyamuk. Hhzzz. Di rumah nyamuknya udah ter la lu. Terlalu tidak bertoleransi pada saya yang pengen kenyamanan malam ini. Terlalu egois dengan ngerubungin apa saja yang kelihatannya asik buat dirubung. Termasuk saya. Halah. Terlalu jahat pokoknya. Browsingnya sih nggak ada hambatan. Tapi hawa-hawanya ini lho. Nguang-nguing. Ini pada ngapain sih sebenernya nyamuknya iniiiiiii!!! 

Hmm..






Welcome October...




pict from here
Baca Selengkapnya...

yang Ini Lucu


Baca Selengkapnya...

Pembukaan Asian Parliamentary Assembly



Assalaamu'alaikum ^^ 



Morning all hihihi 




Sebelumnya saya mau curhat. Saya lagi liburan part 2 di kota kelahiran, Solo. Daan, tanggal 28 kemarin ada karnaval pembukaan Asian Parliamentary Assembly (APA). USB kamera saya ketinggalan di Jakarta #halaah #gapenting. Demikian curcol saya. Maksudnya, foto-foto yang saya ambil kemarin nggak bisa dipasang di blog secepatnya. 




Solo ini ceritanya jadi tuan rumahnya. Karena ada musibah bom di gereja Kepunton beberapa hari yang lalu, beberapa orang menyebutkan kalau sidang parlemen asia ini tidak jadi dilaksanakan di kota Solo. Tapiii, acaranya tetep dilaksanakan kog. Hehee... 





































Baca Selengkapnya...

Meracau


aku ingin cerita banyak... kamu dimana?













tadi malam aku mimpi, kamu pergi...
Baca Selengkapnya...

Jogjaaa

Jum'at, 2 September 2011



Ini di ujung jalan Malioboro ini. Deket sama benteng Vredeburg





Naik becak keliling Jogja. Haha. Sabar ya bapak becaaak -__-"





Ini di jalan masuk stasiun Tugu. Deket Malioboro.





Jeprat-jepret becak-becakan milik seorang ibu yang dagangannya lagi diborong sama mbakyu-mbakyu saya.


Ini ceritanya ini, saya nganterin mbakyu-mbakyu saya yang dari Bogor buat jalan ke Jogja. Bisa sisaksikan sendiri kan belanjaannya seperti apaa. Hehehe.

Seperti biasa, kereta prambanan ekspress, alias prameks ramai lancar. Kami 'ngesot' karena sudah kehabisan tempat duduk.



'ngesot' di prambanan ekspress...





Yang ini udah pada tau pasti.. :D:D:D


Baca Selengkapnya...

26 September


26 september kemarin...
hari ukur toga angkatan 49


26 September kemarin...
hari statistik nasional


26 september kemarin...
pertama kalinya mudik pake tas kain. langsung trauma


26 September kemarin...
jalan siang-siang sepanjang Otista dengan perasaan sedih yang banget-bangett










26 September kemarin...
ada keinginan yang tak kesampaian




26 September kemarin...
berkereta. kangen. pulang...
Baca Selengkapnya...

Malam. dan Biar Pagi Tak Terlalu Cemburu




malam, 
membuatmu bertemu seseorang yang kamu cintai dalam diam 


dan dalam perjalanan yang kamu namakan angan, 
kamu mulai bertanya sepuasnya tentang dia 


bagaimana pertemuan yang singkat itu menjadikannya candu 
yang membuatmu meragu dan semacam gagu 


boleh kamu berteriak diantara ramai dan sorak sorai 
dan tumpukan gula yang kau tambahkan dalam cangkir kopi setiap kamu kehilangan rasa 


jikalau. seandainya. jika dan hanya jika. 
sederet kalimat penumbuhsubur bunga tidur


bila tak keberatan, 
hapus saja satu per satu 

biar agak ringan setumpuk rindu yang kamu pikul itu 


biar pagi tak terlalu cemburu 



~~~~~8~~<@







Nb: masih dalam rangka liburan akhir semester. pagi tadi menyadari sesuatu #halahh #sesuatu. saya kangen rumah. yap. di sela-sela -ho'oh- atau -ogah- meninggalkan ibukota, kenapa kemarin nggak pulang (lagi) aja ya? hhaha. saya mohon ya Rahiim, semoga saya bisa terus lanjut dengan berbagai kemungkinan tentang apa yang saya cemaskan beberapa waktu ini. Okeoke. Smangat2, hehe..
Baca Selengkapnya...

Tadi Sore Gerimis Sebentar

Masih di hari yang sama. Untunglah. Hati saya sedang basah. Tadi sore gerimis sebentar. Hehe. Kalau saya punya toko kembang pasti lebih gimanaa gitu. Buat saya sekarang, hal yang paling menarik adalah punya toko kembang. Titik. 






Status di fb teman-teman sedang seputar pencarian topik skripsi. Percayalah. Saya juga sedang mengusahakannya. Tapi, masih belum ada yang pas. Ah... Hanya mencari yang sekedar pas saja saat ini sulit sekali. Tapi jujur, saya belum terlalu serius. 


Pertama saya baca di fb. Lalu menemukan istilah yang sama di twitter. Intinya topik skripsi itu seperti jodoh. Mencari topik skripsi sama dengan mencari jodoh. Susah, tapi kalau sudah waktunya pasti ketemu. Mencari topik skripsi sama dengan mencari jodoh. Yang nggak bikin galau dan bisa diajak kerjasama sampai akhir. 




Hadeeh. Si Topik besok sekolah.




Tadi sore gerimis sebentar. Keluar rumah sebentar. Menikmati euforia bau tanah basah. Biar yang tadinya panas ikut adem. Hehe.. #padahal di kosan nggak ada tanah #nah lo #tapi tetep bau hujan kog :D 








Ada yang ingin saya ikuti. Kata hati.
Baca Selengkapnya...

Selepas Senja





dan lihatlah senja yang ada di hadapanmu itu 

kali ini kamu menikmatinya di tepi jendela kosan 
yang sore kemarin kamu lewatkan sambil kuliah di sebuah gedung tinggi 



selalu indah 



aku bertanya padamu 
nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan? 

kamu menarik nafas panjang 
melewatkan kalimat ini begitu saja, terkadang 



namun aku sesekali melihat itu di matamu 
sebuah penyesalan akan apa yang tak bisa kamu genapkan, hari ini 






Tuhan,
Rabbku Yang Maha Tahu, seperti basahnya dedaunan di kala hujan, basahi juga hatiku...
Baca Selengkapnya...

Dedaunan Seharian Kita



Assalaamu'alaikum :)


Pagi tadi,

Bergerak. Tentu saja. Meskipun melambat satu jam dari yang kita rencanakan kemarin. Jam 8. Tapi okelah. Pasarnya masih ramai dan orang masih sibuk tawar-menawar. Nggak mau ketinggalan dong kita. Seikat daun bayam dan kacang panjang. Tiga ribu. Ah. So swiit sekali.

Kita = saya + brindil


"Taugegegege..gether...", biasanya ini yang sering teman saya, ehm, Putri, katakan. Tauge. Seribu.
Saat pertama kali belanja tauge di pasar Bonsay saya kaget minta ampun. Setengah kilo, dua ribu rupiah. Dari pagi sampai malem menunya tauge. Mblenger. Hahaha :p


Tiga ikat saus kacang. Halah. Sambel pecel. Produced by seorang ibu-ibu yang juga menjual telur asin.


Ini padahal cuma mau bilang kalau tadi pagi bikin pecel sendiri. Haha. Ngidam? Iya, eh, belum.





Baca Selengkapnya...