New Place for "Kulineran"


Huhuhu..

Malam terakhir tidur di rumah untuk liburan kali ini. Waktu tiba-tiba berubah jadi alarm yang siap berbunyi sekenceng-kencengnya besok sore jam 6 tepat. Dan saat ini saya sedang sangat malas bangun untuk sekedar packing-packing dan mencari oleh-oleh.

Dua bulan selama liburan di rumah saya sangat menikmati fasilitas internet langganan yang kecepatannya asik gila. Inilah salah satu alasan saya belum mau balik ke Jakarta. Hehe.. Jadi ketauan kerjaannya nongkrong di depan leptop.

Dua bulan liburan di Solo ternyata nambah wawasan saya mengenai kulineran. Kalau soal jajan dan makan-makan, jangan ditanya lagi hobi yang satu itu. Apalagi Solo terkenal salah satu surga makanan juga. Saya memenukan banyak tempat makan baru. Ada yang makanannya enak banget tapi suasananya biasa. Ada juga yang makanannya biasa, tapi suasananya menentramkan jiwa, wkwk.

Tempat makan favorit saya dan teman-teman kalau pas di Plasa Atrium Jakarta namanya D'Cost. Restoran seafood yang satu ini komplit banget. Meskipun saya sendiri bukan penggila seafood, tapi harga es teh yang cuma gopek alias lima ratus perak jadi magnet tersendiri. Apalagi tambahan promosi nasi yang sepuasnya cuma seribu rupiah. Haduuuh... Pasti kenyang kalau makan di sini. 





Ternyata oh ternyata, di Solo Square baru dibuka juga ini restoran. Karena penasaran, akhirnya saya, Eka, dan Ayu milih buka bersama di tempat ini. Hmm.. Seporsi besar ikan gurame asam manis, cumi masak padang, dan bakmie seafood pun kami lalap habis. Enaknya g jauh beda sama yang di Jakarta, hahaii.






Tempat makan selanjutnya yang berhasil saya temukan adalah Ayam Resto, di daerah Klodran. Spesial masak ayam-ayaman disini, favorit saya es kelapa mudanya, wkwk. Meskipun agak g nyambung, saya datang dua kali kesini hanya untuk menemui di es kelapa muda. Mungkin saya sedang ngidam (week, yang ini g bener). Tapi ayam tulang lunak di restoran ini lumayan enak. Lunaaak banget. Selain kelapanya, gazebo di Ayam resto juga banyak. Kalau mau bawa sanak saudara kesini, sekelurahan juga masih cukup tempatnya. Hehehe.. Lebay mode ON.


Lanjut kulineran ke daerah sekitar stadion Manahan. Namanya Pondok Jowi dan yang khas dari restoran ini adalah nasi bakarnya. Ceritanya saya jadi event organizer teman-teman eks pasukan tujuh belas (semacam paskibra, di SMA N 3 Surakarta). Atas saran dari seorang sahabat yang sudah terlebih dahulu jadi senior di dunia perkulineran kota Solo, akhirnya saya memilih tempat ini. Setelah melihat-lihat tempatnya, haduuh, so romantic. Sebenarnya restoran ini adalah rumah biasa yang disulap dengan memasang sedikit lukisan, membalutkan kain kotak-kotak ala Bali, sedikit hiasan ranting kering, dan beberapa meja kayu yang berpasangan lengkap dengan kursinya. Sederhanya, tapi sangat nyaman. Saya suka sekali tempat ini. Untuk lauk dan minumannya agak standar. Tapi teri yang sembunyi di balik nasi bakar dan gending jawa yang diperdengarkan terlalu asik untuk dilewatkan.






Tidak berhenti di tempat itu saja lho. Buka bersama sahabat SMP yang tadinya janjian di area foodcourt Solo Grand Mall, pindah ke lesehan depan DPRD Solo. Dan menunya saya suka sekali, bebeeeek. Yap, lesehan yang khusus menyediakan bebek dan ayam goreng ini "anak muda banget". Harganya juga standar. Untuk acara santai sambil ketawa ketiwi ala mahasiswa, paass.


Nah, terakhir tempat yang saya temukan adalah Dapur Sandwich. Dari namanya, bisa dipastikan kalau menu utamanya adalah sandwich. Yummy banget. Mulai dari sandwich sayuran dan daging, isi buah-buahan, sampai aneka sandwich yang duet dengan es krim. Porsi bisa disesuaikan selera. Mulai dari small sampai ukuran big ada juga. Untuk dekorasi tempatnya bisa dibilang biasa saja. Tapi saya jamin, aneka sandwich ini akan memanjakan sekali. Hihihi.. 

Semua tempat ini baru saya temui dua bulan terakhir ini lho. Hehe.. Jangan ditanya tempat makan lama yang makanannya g kalah enak. Kapan-kapan deh cerintanya. Okaiii. ^.~a

2 comments:

ITheT-DJ.aya said...

bith, kok kowe ra omongke rawon pasar gedhe kui, sing sak porsi 13 rbu....
asem, tadinya aku ma adit mau kesitu soale dah ngiler pengen rawon dan timlo, tapi setelah parkir liat harganya langsung tancap gas,,,, hahahaaa.. topik yang bagus bisa aku tiru buat ngisi blog eke... wkwkwkwk salam 17 jaya....

oryzabitha said...

yen rawon, ning samping penjara lebih manstab..
kapan2 coba aja kesono..
kalo pngen maemnya malem, ada di Galabo juga..

bahas kulinere jogja wae Theet.. ^.~a
biar pas jalan ke Jogja cukup referensi aku..

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir :))